SLEMAN - Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman,
meminta para anak asuhnya untuk tampil dalam konsentrasi penuh kala
melawan Persija Jakarta dalam laga tunda Indonesia Super League ddi
Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (28/8/2013).
Pelatih yang akrab disapa Djanur ini mengisyaratkan bahwa di laga klasik ini pasukannya harus menampilkan seluruh kemampuan terbaik. Djadjang mengatakan, anak asuhnya sudah melupakan kekalahan atas Persiram Raja Ampat beberapa waktu lalu.
“Kondisi itu (kekalahan atas Persiram) pasti cukup dirasakan sulit bagi pemain. Namun kita coba membangkitkan motivasi pemain dan siap menatap pertandingan besok,” kata Djanur usai memimpin sesi latihan Persib di Maguwoharjo.
Ia menambahkan bahwa laga kontra Macan Kemayoran yang seharusnya digelar 22 Juni ini adalah laga kehormatan. Terlebih. gengsi duel melawan tim ibu kota sudah terpatri dalam diri pemain.
“Lawan Persija tetaplah lawan Persija. Sebuah pertandingan yang harus dilakukan secara heroik karena memang di luar panas dan di dalam harus berimbang. Kita tidak mau kalah, bukan artinya mau ribut. Tetapi dalam tanda positif,” paparnya kepada situs resmi klub.
Sebagai catatan, pertemuan antara kedua tim sendiri telah terjadi sebanyak 31 kali sejak 1995 silam (Liga Indonesia). Maung Bandung memang baru mengemas 6 kemenangan, 10 hasil imbang dan menelan 15 kekalahan. Namun, kemenangan Persib terakhir kali terjadi pada 13 Maret 2013 di mana Pangeran Biru menang dengan skor 3-1.
Pada pertemuan terakhir di kandang Macan Kemayoran pun Persib pun meraih hasil imbang 2-2. Bahkan bila dilihat dari pertemuan kedua tim di Indonesia Super League (ISL) sejak tahun 2008, rekor PERSIB terus membaik. Dari 9 pertemuan, Persib menang 3 kali, 3 hasil imbang dan menelan 3 kekalahan.
“Ya, karena memang dari sejarah dulu dan sekarang selalu bersaing untuk mengalahkan. Kalau dulu hanya persaingan di lapangan sekarang sudah melebar ke luar lapangan. Ini termasuk laga yang panas,” pungkasnya.
Sumber: Okezone
By: Fikri
Read more >>
Pelatih yang akrab disapa Djanur ini mengisyaratkan bahwa di laga klasik ini pasukannya harus menampilkan seluruh kemampuan terbaik. Djadjang mengatakan, anak asuhnya sudah melupakan kekalahan atas Persiram Raja Ampat beberapa waktu lalu.
“Kondisi itu (kekalahan atas Persiram) pasti cukup dirasakan sulit bagi pemain. Namun kita coba membangkitkan motivasi pemain dan siap menatap pertandingan besok,” kata Djanur usai memimpin sesi latihan Persib di Maguwoharjo.
Ia menambahkan bahwa laga kontra Macan Kemayoran yang seharusnya digelar 22 Juni ini adalah laga kehormatan. Terlebih. gengsi duel melawan tim ibu kota sudah terpatri dalam diri pemain.
“Lawan Persija tetaplah lawan Persija. Sebuah pertandingan yang harus dilakukan secara heroik karena memang di luar panas dan di dalam harus berimbang. Kita tidak mau kalah, bukan artinya mau ribut. Tetapi dalam tanda positif,” paparnya kepada situs resmi klub.
Sebagai catatan, pertemuan antara kedua tim sendiri telah terjadi sebanyak 31 kali sejak 1995 silam (Liga Indonesia). Maung Bandung memang baru mengemas 6 kemenangan, 10 hasil imbang dan menelan 15 kekalahan. Namun, kemenangan Persib terakhir kali terjadi pada 13 Maret 2013 di mana Pangeran Biru menang dengan skor 3-1.
Pada pertemuan terakhir di kandang Macan Kemayoran pun Persib pun meraih hasil imbang 2-2. Bahkan bila dilihat dari pertemuan kedua tim di Indonesia Super League (ISL) sejak tahun 2008, rekor PERSIB terus membaik. Dari 9 pertemuan, Persib menang 3 kali, 3 hasil imbang dan menelan 3 kekalahan.
“Ya, karena memang dari sejarah dulu dan sekarang selalu bersaing untuk mengalahkan. Kalau dulu hanya persaingan di lapangan sekarang sudah melebar ke luar lapangan. Ini termasuk laga yang panas,” pungkasnya.
Sumber: Okezone
By: Fikri