Persib Tak Ada Inisiatif

20 December 2012 GURAME (GM) - Kritik dan komentar setelah melihat Persib kalah dari Persisam Samarinda 0-2 di Stadion Manahan, Solo, beberapa waktu lalu terus mengalir. Pasalnya, skuad "Maung Bandung" harus bertekuk lutut di klub yang diperkuat pemain-pemain yang belum memiliki nama besar.

Mantan pemain Persib era '70-an, Encas Tonif menilai, kekalahan Persib atas Persisam sebetulnya tidak perlu terjadi apabila seluruh pemain saat itu memiliki inisiatif selama pertandingan berlangsung.

"Inisiatif di sini banyak. Dalam pertandingan menghadapi Persisam, Persib seharusnya lebih tahu dalam membuat, mengatur, dan menerapkan strategi. Kita tahu Persib dihuni begitu banyak pemain berkelas nasional, dibanding Persisam yang diperkuat mayoritas pemain muda. Harusnya jajaran tim lebih tahu bagaimana cara mengantisipasinya, sehingga kekalahan tersebut tidak perlu terjadi," ujar Encas kepada wartawan, Rabu (19/12).

Menurutnya, partai semifinal Persib melawan Persisam terkesan tidak berimbang. Materi Persib dinilai lebih baik dari lawannya itu, karena diperkuat pemain-pemain yang berlabel nasional dan sarat pengalaman.

Sementara lawannya hanya anak-anak jebolan tim PON Kaltim 2012 dibantu dengan beberapa pemain asingnya, bermain penuh semangat dan percaya diri menghasilkan dua gol ke gawang Persib melalui Aldeir Makadintu dan Lancine Kone. Dua gol tersebut lahir berkat assist Bayu Gatra yang juga pemain eks tim PON Kaltim.

Encas menilai, dengan tidak adanya inisiatif permainan, menyebabkan Persib kesulitan untuk bangkit serta menciptakan gol dan bertahan.

Kemenangan Persisam atas Persib di mata Encas Tonif, adalah keberhasilan pembinaan mereka pada bakat-bakat muda yang dimilikinya. Mereka berhasil karena sudah sejak PON disiapkan untuk liga profesional tersebut.

"Konon pemain-pemain muda Persisam ini dibina pelatih sekelas Rudy Keltjes. Di mata saya Rudi Keltjes adalah pelatih yang tegas, berwibawa, dan bisa mencetak pemain. Pelatih seperti inilah yang memang dibutuhkan untuk sebuah klub," sebutnya.

Sementara pembinaan Persib di mata Encas, sudah mati total sejak 12 tahun terakhir ini. Buktinya saat ini saja Persib sangat minim dihuni pemain-pemain binaan sendiri, dibandingkan pada saat menjuarai Liga Indonesia dan era '90-an yang mayoritas hasil pembinaan secara berkesinambungan.

"Memang saat ini yang kami rasakan di Jawa Barat khususnya Bandung, pembinaan seperti yang pernah kita rasakan sudah hilang. Akibatnya dan risikonya seperti sekarang inilah kondisi Persib," ucapnya.

Hal yang wajar

Sementara itu, terkait fasilitas yang didapatkan oleh para pemain Persib, Ketua Bomber Persib Fans Club, Asep Abdul menilai, hal itu menjadi sesuatu yang wajar. Karena sepak bola Indonesia telah dimenej dengan standar profesionalisme.

"Kalau ikut kiblat sepak bola luar, pemain profesional dimanjakan dengan fasilitas. Termasuk untuk soal sepatu karena itu termasuk bagian dari fasilitas juga," kata Asep kepada wartawan.

Hanya saja, tambah Asep, dengan segala fasilitas yang telah diberikan, para pemain juga harus memiliki rasa memiliki yang tinggi atas Persib, tidak hanya sebatas menjadi pemain yang dikontrak.

Sumber: Galamedia
By: Khansa

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger