19 December 2012
AHMAD YANI (GM) - Tidak ingin kejadian melawan Persisam Samarinda di laga semifinal Inter Island Cup (IIC) 2012 saat harus menerima kekalahan 2-0 terulang, pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman terus melakukan evaluasi.
Bahkan Djadjang berjanji, skuadnya akan tampil lebih baik lagi pada kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) mendatang. "Dengan hasil evaluasi kemarin, ke depan tidak boleh ada lagi permainan seperti itu," katanya kepada wartawan saat ditemui di Mes Persib, Selasa (18/12).
Disebutkan Djadjang, entah karena alasan apa tapi pada laga semifinal IIC, ia melihat anak asuhnya seperti kehilangan semangat saat berada di lapangan. Padahal diakuinya, skuad "Maung Bandung" sudah dipersiapkan untuk babak semifinal dengan porsi latihan yang sesuai.
Hingga saat ini mitos yang menyebutkan jika Persib selalu bermain kurang bagus saat main tandang memang belum terpecahkan.
"Yang pasti mitos tersebut memang belum bisa terpecahkan. Mungkin ada hal-hal dari sisi persiapan yang selalu dikaitkan dengan kondisi secara keseluruhan. Kenapa tidak bisa menampilkan permainan enak dilihat, kemarin bukan karena faktor fisik. Tapi karena faktor psikologis yang membuat pemain jadi terlihat tidak bugar. Padahal bisa dikatakan persiapannya sendiri tidak jauh beda dengan sebelum-sebelumnya," ujar Djadjang.
Djadjang mengakui, dirinya harus lebih teliti untuk mencari tahu apa penyebab pastinya sehingga membuat Atep cs bermain tidak maksimal. Bahkan Djadjang langsung melakukan evaluasi mengenai hal itu.
"Sebenarnya semua itu sudah dilakoni. Tapi apakah karena mereka ada semacam tekanan. Karena memang secara psikologis tekanan mental bisa menurun. Saya sudah melakukan evaluasi tentang hal ini, saya bahkan tanya satu per satu kepada para pemain. Ini agar kita bisa perbaiki ke depannya," ucapnya.
Terlalu PD
Djadjang juga mengakui, kekalahan timnya dari Persisam karena mereka bermain terlalu percaya diri (PD). Hal itu membuat mereka jadi menganggap enteng tim pasukan "Pesut Mahakam". Walaupun harus menerima kekalahan, disebutkan Djadjang, pihak manajemen tidak memberikan teguran keras kepada jajaran pelatih.
"Teguran dari manajemen tidak ada, tapi yang pasti mereka kecewa dan kita semua juga kecewa. Terus terang kita terlalu optimistis kemarin. Kalau Atep bisa cetak gol mungkin tidak akan begini ceritanya," kilahnya.
Kendati demikian, Djadjang mengatakan, dirinya tidak tinggal diam melihat penurunan drastis yang ditunjukkan oleh timnya kala dilumat anak asuh Sartono Anwar 2-0 tanpa balas. Djadjang mengatakan, akan memperbaiki secepatnya sebelum Persib menghadapi LSI pada Januari mendatang. "Untuk LSI tetap optimistis dan bukan menghibur diri atas kekalahan kemarin, tapi tidak selamanya tim bisa menang," tuturnya.
Ketimbang terus larut dalam kekalahan kemarin, Djadjang memutuskan untuk melupakan pertandingan lalu dan memilih fokus ke pertandingan LSI nanti. Berdasarkan jadwal yang dikeluarkan PT Liga, empat pertandingan awal Persib Bandung akan menghadapi empat tim dari Papua.
"Melupakan kekalahan kemarin adalah jalan satu-satunya agar tim lebih fokus ke persiapan laga pertama Persib yang terbilang cukup berat. Karena melawan tamu dari timur, Persipura. Pemain juga cukup menyadari kalau lawan juga cukup berat," paparnya.
Djadjang membantah kalau timnya yang bertabur bintang ini bermain angin-anginan. "Tidak bisa dibilang angin-anginan. Dari berapa kali uji coba, berapa kali yang jeleknya? Dalam olahraga ini sudah biasa. Kadang kita di atas kadang di bawah. Cuma sebagai pelatih saya tidak pasrah dengan keadaan, tetap saya cari penyebabnya," tegasnya.
Sumber: Galamedia
By: Khansa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

0 comments:
Post a Comment