BANDUNG, (PRLM).- Pelatih Fisik Persib Bandung, Dino Sefriyanto mengaku akan menerapkan metode latihan yang disesuaikan dengan rencana PT Liga Indonesia (PT LI) yang kemungkinan akan menggelar kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) musim 2012-2013 pada November mendatang.
Menurutnya, dengan waktu persiapan yang relatif pendek, adaptasi pelatihan fisik para penggawa “Maung Bandung” tidak akan terlalu kesulitan, karena keadaan fisik mereka sudah terlatih dan dijaga dengan baik.
“Dengan asumsi LSI akan dimulai November, berarti waktu efektif kami untuk melakukan latihan sekitar dua bulan. Saya rasa itu tidak akan ada masalah. Tidak akan mengganggu persiapan Persib dalam menghadapi liga musim depan. Saya sendiri sudah terbiasa menghadapi situasi seperti itu. Dua hingga tiga minggu, fisik mereka akan kembali berada di level yang tinggi,” ujar Dino saat dihubungi “PRLM” beberapa waktu lalu.
Dino menjelaskan, saat tim kepelatihan Persib Bandung akan kembali memulai persiapan latihan, data catatan fisik semua pemain yang akan memperkuat “Maung Bandung” akan direkap terlebih dahulu. Hal itu untuk mengetahui rekam jejak kesehatan para pemain Persib. Dengan demikian, lanjut Dino, dari data awal tersebut, pelatih fisik akan menentukan metode apa yang paling pas untuk diterapkan pada latihan tersebut.
“Saya sudah sangat tahu keadan fisik mereka (pemain Persib musim 2011-2012), dan tidak perlu khawatir. Jika benar liga dimulai dua bulan lagi, saya sudah mempersiapkan beberapa metode pelatihan fisik. Di antaranya, memakai metode combine training dan football conditioning. Metode itu diambil dari literatur Dr. Raymond Verheien, mantan pelatih fisik Chealsea asal Belanda,” ujar Dino menegaskan.
Artinya, lanjut Dino, secara garis besar metode tersebut menekankan pelatihan fisik yang dilakukan di atas lapangan ketimbang kegiatan di dalam ruangan seperti fitnes. Filosofi dari combine training ini, ujar Dino, memandang dunia sepakbola adalah fisik dan fisik adalah sepakbola. “Makanya, kami akan lebih banyak melakukan latihan game daripada gym (fitnes). Fitnes kan lebih untuk membuat otot kencang dan besar, padahal dengan persiapan yang pendek, latihan endurance lebih penting,” katanya.
Menurutya, dalam perkembangan sepakbola modern, para pemain sepakbola di Eropa pun sudah perlahan meninggalkan latihan kebugaran yang dibentuk di area fitnes. “Atlet sepakbola kan ototnya harus kuat, bukan keras atau besar. Untuk sepakbola, fitnes itu sudah termasuk ortodok, tidak lagi sesuai dengan metode pelatihan fisik modern,” ujarnya.
Senada dengan Dino, kandidat kuat calon pelatih Persib musim depan, Djadjang Nurdjaman menyatakan “Maung Bandung” akan bisa memaksimalkan latihan dengan waktu persiapan yang ada. Selain itu, ucap Djadjang, manajemen Persib tentu sudah memperhitungkan semua persiapannya, termasuk waktu latihan dengan tepat jika LSI memang dimulai bulan November mendatang.
“Pemain juga kan fisiknya sudah terbangun dan terlatih dengan baik. meskipun sekarang memasuki masa libur, saya yakin para pemain bisa menjaga kondisi fisiknya masing-masing dengan maksimal. Jika nanti dimulai latihan bersama, itu tidak ada masalah,” ujar Djadjang.
Djadjang menuturkan, semua tim yang mengikuti kompetisi LSI tentunya relatif memiliki waktu yang sama dalam menyiapkan timnya untuk berlaga di musim nanti. Dengan demikian, waktu dua bulan tersebut masih termasuk ideal. “Bukan hanya persiapan fisik pemain, pelatih juga belum kan? Tapi, itu semua saya yakin sudah diperhitungkan dengan matang dan tidak akan ada masalah,” ujarnya.
Sumber: PR
By: Fikri
0 comments:
Post a Comment