"Persib harus benar-benar konsentrasi di awal babak pertama dan akhir babak kedua. Itu merupakan waktu krusial bagi tim. Karena jika lengah, Persib bisa kebobolan," ujar mantan pemain Persib Bandung, Asep Sumantri di Pasir Madur Ciparay, Kab. Bandung, Selasa (22/5).
Asep mengatakan, peringatan ini berkaca pada pengalaman sebelumnya. Persib sering kebobolan di akhir pertandingan. Saat itu, stamina para pemain memang sudah menurun, yang diikuti menurunnya konsentrasi. Hal ini sering dimanfaatkan tim lawan untuk mencetak gol.
"Kalau di awal pertandingan, biasanya para pemain belum berkonsentrasi full. Itu juga yang dimanfaatkan lawan untuk mencetak gol," terang Asep.
Selain meminta agar berkonsentrasi sepanjang laga, Asep berharap Persib tetap bermain normal. Tidak perlu mengubah permainan yang sempat diperagakan di dua pertandingan sebelumnya.
"Persib tidak perlu bermain bertahan. Bermain standar saja. Kalau memilih bertahan, stamina akan lebih terkuras. Sehingga para pemain lebih mudah capek dan akhirnya sulit menahan serangan lawan," katanya.
Kendati demikian, Persib juga tidak harus selalu menyerang. "Ya sekitar 60-40 saja. Penyerangan harus dilakukan secara efektif," katanya.
Disinggung tentang penyerang, Asep memilih untuk lebih dulu memasang duet Marcio Souza dan Airlangga di babak pertama. Kecepatan Airlangga dan kemampuan olah bola Marcio, diharapkan bisa membuat lini belakang PSPS terkuras staminanya.
Selanjutnya, kata Asep, di babak kedua Persib bisa memasukkan Aliyudin. "Di saat para pemain bertahan PSPS sudah menurun staminanya, Aliyudin dipastikan bakal lebih merepotkan lawan. Dengan kecepatan dan lebih sering masuk daerah pertahanan dari sayap, Aliyudin akan lebih efektif," tuturnya.
Sumber: Galamedia
By: BP

0 comments:
Post a Comment