25 March 2012
DINILAI tidak mampu menunjukkan penampilan cemerlang sepanjang putaran I Liga Super Indonesia (LSI) 2011-2012 ini, Persib Bandung ternyata lebih baik dibandingkan catatan musim sebelumnya.
Seperti diketahui, di putaran I ini, Persib hanya mampu meraih 7 kali kemenangan, 4 seri, dan 6 kali kalah. Dengan hasil itu, Persib meraih 25 poin. Dari sebanyak 17 kali laga, Persib memasukkan 21 gol dan kemasukan 25 gol.
Jika dibandingkan dengan putaran I LSI 2010-2011 lalu, raihan yang diperoleh Persib musim ini memang mengalami peningkatan yang signifikan. Di musim lalu, Persib hanya mampu meraih nilai 14 sepanjang putaran I. Dari 15 kali main, Persib hanya mampu meraih 5 kali menang, 2 kali seri, dan 8 kali kalah. Ketika itu, Persib hanya memapu memasukkan 17 gol dan kemasukan 28 gol.
Jika melihat catatan tersebut, pelatih Persib Bandung, Drago Mamic memang bisa membuat Persib bangkit dibandingkan musim sebelumnya. Namun perlu diketahui, musim lalu situasi internal Persib memang terbilang tidak kondusif. Konflik bahkan telah memanas sebelum Persib berlaga.
Saat itu, Daniel Darko Janackovic yang ditunjuk sebagai pelatih kepala memperoleh penolakan dari dalam tubuh tim. Belum sempat mengarsiteki Persib di liga, Darko terpaksa didepak dan digantikan asistennya, Jovo Cuckovic.
Tetapi karena kendala bahasa, Jovo pun hanya memimpin Persib hingga 6 laga. Setelah itu, Persib menunjuk Daniel Roekito sebagai arsitek barunya. Di putaran I LSI 2010-2011 lalu, Persib pun sempat terbenam di dasar klasemen sementara.
Tetapi jika dibandingkan dengan putaran I LSI sebelumnya, Drago Mamic sebenarnya masih kalah mentereng dibandingkan Jaya Hartono. Di putaran I LSI 2008-2009 dan LSI 2009-2010, pelatih lokal ini mampu membawa Persib bertengger di papan atas klasemen sementara.
Di putaran I LSI 2008-2009, Jaya membawa Persib meraih nilai 31. Saat itu, Persib mampu meraih 8 kali menang, 4 kali seri, dan 4 kali kalah. Masih di masa yang sama, Persib mampu meraih dua menang dan 3 kali seri di laga tandang. Persib pun berhasil surplus 10 gol dari 29 memasukkan dan 19 kemasukan.
Sementara di putaran I LSI 2009-2010, meski mengalami penurunan, Jaya mampu menjaga konsistensi Persib. Di era kedua kepelatihannya, bersama Jaya, Persib berhasil meraih nilai 27 di putaran I LSI II ini. Persib mampu memasukkan 25 gol dan kemasukan 18 gol. Persib tetap surplus 7 gol.
Jika tetap berada di posisi 7 klasemen sementara LSI 2011-2012 ini maka Persib memang harus lebih bekerja keras lagi untuk bisa mencapai puncak klasemen di akhir kompetisi.
Tanpa melihat catatan tersebut, Persib sejatinya memang tetap harus dievaluasi. Terlebih target juara masih dibebankan kepada Persib. Tentu evaluasi harus dilakukan dengan cermat dan teliti. Sehingga, bisa menghasilkan ramuan agar menjadi obat bagi Persib menghadapi putaran II mendatang.
Sumber: Galamedia
By: BP
0 comments:
Post a Comment