Kuncir 'Sakti' Galih Sudaryono

27 January 2012

VIVAbola - Beragam 'ritual unik' dilakukan para pemain untuk menambah rasa percaya dirinya saat tampil di lapangan hijau. Mulai dengan menata rambunya dengan model-model yang nyentrik hingga membawa benda-benda yang dianggap punya daya magis.

Sebut saja mantan kiper Paraguay, Jose Luis Chilavert yang membawa jimat dalam setiap pertandingan. Mantan kiper Penarol itu selalu menempatkan jimatnya di sudut gawang yang dijaganya.

Mantan striker timnas Italia, Roberto Baggio juga konon menata rambutnya dengan model kuncir ekor kuda untuk menjaga hoki-nya di lapangan. Model rambut ini sangat lekat dengan sosok Baggio sampai-sampai dia dijuluki Il Divin Codino--rambut kuncir kuda.

Kiper Persija Jakarta, Galih Sudaryono juga punya cara unik dalam menjaga kepercayaan dirinya saat tampil di lapangan. Ya, kiper berusia 25 tahun itu memelihara kuncir berwarna pirang di belakang kepalanya. Kuncir ini panjangnya kira-kira 5 cm.

"Ini sebetulnya kenang-kenangan dulu saat rambut saya panjang. Saya punya rambut gondrong lalu dipotong. Sisanya kuncir saya ini," kata Galih menceritakan awal muasal kuncir tersebut

"Saya pertahankan bukannya apa, tapi lebih pede (percaya diri) saja kalau begini," beber mantan kiper Persiba Balikpapan itu.

Galih mengaku telah melewati banyak laga yang cukup berkesan bersama kuncir-nya itu. Selama berkuncir, Galih juga sering menemukan cerita baru dalam karir sepak bolanya dan semakin rajin merawatnya saat diterima memperkuat tim Macan Kemayoran.

Meski demikian Galih enggan menyebut kuncirnya sebagai pembawa hoki. Dia mengaku sengaja mempertahankannya hanya karena nyaman saja. "Saya sih tidak mau menganggap ini pembawa hoki atau apa. Tapi karena merasa lebih nyaman, saya pertahankan," katanya.

"Soal perawatannya, biasanya seminggu sekali. Dibuka terus dibersihkan."

Galih merupakan kiper yang baru direkrut Persija Jakarta musim ini. Penjaga gawang kelahiran 4 Juni 1987 itu dikontrak selama tiga tahun. Dalam dua laga terakhirnya, Galih tampil luar biasa dengan berhasil menyelamatkan gawang Persija dari kebobolan.

Menurut Galih, faktor keberuntungan saja tak cukup untuk menunjang peformanya di lapangan. Baginya kunci utama untuk tampil cemerlang tetap terletak pada latihan yang dijalani. Untuk meningkatkan kemampuannya, Galih mengaku rela menjalani latihan tambahan di luar sesi latihan yang dijalani timnya.

"Ini (kuncir) kan hanya bagian kecil. Yang lainnya adalah rajin latihan. Latihan rutin, mengikuti instruksi pelatih, dan di luar itu berlatih sendiri. Biasanya saya tambah porsi latihan sendiri dengan rajin skipping dan jogging. Penampilan saya belum apa-apa. Masih banyak kekurangan," ujar Galih merendah.

Dalam mengasah kemampuannya, Galih juga punya cara yang unik yakni dengan membawa bola ke tempat tidurnya. Sambil menunggu kantuk datang, Galih sesekali memantulkan bola ke tembok. Dalam posisi rebahan, Galih terus mengasah nalurinya menangkap bola. Aksi ini dilakukannya sampai dia tak kuasa menahan kantuk.

Sebagai pemain yang tergolong masih muda, penjaga gawang yang mengidolakan kiper Liverpool, Pepe Rheina itu punya ambisi untuk membela tim nasional. Sayang, untuk sementara niat itu harus tertahan karena PSSI melarang para pemain yang bermain di Liga Super Indonesia (ISL) memperkuat tim Merah Putih.

"Siapapun ingin menjadi kiper timnas. Saya termasuk yang menginginkan itu. Memang saat ini saya masih belum apa-apa. Tapi saya punya tekad untuk bisa tembus ke sana. Sebagai kiper, di luar latihan rutin, saya selalu mengasah insting menangkap bola hingga menjelang tidur. Biasanya saya memantul-mantulkan bola ke tembok untuk saya tangkap. Ya, semoga saya bisa membela timnas dengan kuncir ini," ujar Galih menutup percakapan.

Sumber: Vivabola

By: BP

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger