Sejauh ini, keduanya dinilai cukup berhasil dalam menjalankan tugasnya. Terbukti dari empat pertandingan yang dilewati, Persib masih belum terkalahkan. Namun pada pertandingan melwan Persidafon Dafonsoro, Robbie Gaspar terpaksa digotong ke pinggir lapangan akibat cedera. Pemain asal Australia ini bahkan diperkirakan bakal absen selama 2-3 pekan.
Tentu ini menjadi keprihatinan tersendiri bagi Hariono. Pemain kelahiran Sidoarjo, 2 Oktober 1985 ini berharap Gaspar segera pulih dari cederanya.
"Sebagai teman, saya berharap dia bisa segera sembuh. Bukan hanya saya, tetapi juga seluruh tim," kata Hariono usai latihan di Lintasan Atletik Pajajaran, Rabu (21/12).
Sebagai pemain profesional, Hariono mengaku siap jika diduetkan dengan pemain lain. Apalagi masih ada waktu untuk mempersiapkan diri jelang laga berikutnya. Apalagi Persib masih memiliki pemain lain dengan tipikal gelandang bertahan.
"Kalau tidak ada Gaspar, masih ada pemain lain seperti Tony Sucipto. Dengan siapa saya bermain yang lebih penting bisa lebih baik lagi," kata pemain bernomor punggung 24 ini.
Menurutnya, Drago Mamic sebagai pelatih tentu lebih mengetahui siapa pemain yang pantas untuk dimainkan. Sehingga siapa pun yang dipilihnya tentu merupakan pemain terbaik pilihan pelatih.
"Masalah rotasi itu keputusan pelatih. Pemain tinggal menjalankan saja," tuturnya.
Seperti diketahui, cedera yang diamalami Robbie Gaspar memang tidak terlalu parah. Namun pembengkakan di engkel kaki kanan membuatnya terpaksa harus beristirahat cukup panjang. Gaspar lebih memilih melakukan proses pemulihan di kampung halamannya, Australia.
Hariono mengungkapkan, lini belakang Persib saat ini lebih solid dibandingkan musim-musim sebelumnya. Itu bisa tercipta berkat kerja keras seluruh pemain. Termasuk pemain muda, Jajang Sukmara yang telah diberi kepercayaan oleh pelatih untuk bermain selama 90 menit pada laga melawan Persidafon.
"Mudah-mudahan nanti semua lini bisa semakin bagus," harap Hariono.
Tak terkalahkan
Dari empat laga Persib Bandung berhasil meraih poin 8, sehingga masih menjadi salah satu tim yang belum terkalahkan.
Gelandnag Persib, Hariono menilai, lini belakang Persib kali ini lebih solid. Jika melihat catatan kebobolan musim ini, Persib baru kebobolan 4 gol. Dari 4 gol kemasukan tersebut, 2 gol tercipta saat Persib menjamu Persiram Raja Ampat dan 2 gol saat dijamu Persidafon Dafonsoro.
Dibandingkan dengan musim sebelumnya, rekor ini memang yang terbaik sepanjang keikutsertaan Persib di LSI. Pada LSI 2008-2009, Persib bahkan defisit 1 gol. Berhasil memasukkan 8, Persib kemasukan 9 gol. Jumlah tersebut terhitung paling banyak dibandingkan musim sebelumnya. Di musim tersebut Persib selalu kebobolan di setiap pertandingan.
Musim 2009-2010 Persib kebobolan 5 gol. Cukup kuat di lini belakang, ternyata masih lemah di lini depan. Persib juga hanya mampu mencetak 5 gol. Setelah melawan Persiba Balikpapan, PSM Makassar, dan Pelita Jaya, Persib hanya tidak kebobolan saat melawan Persitara Jakarta Utara.
Sedangkan †musim lalu, penjaga gawang Persib terpaksa harus 8 kali memungut bola dari dalam gawangnya.
Dari catatan tersebut, musim ini Persib memang lebih baik. Tetapi hal itu juga tidak lepas dari skema yang diterapkan pelatih Drago Mamic. Dari empat laga yang telah dilakoni, Drago lebih memilih menggunakan formasi 4-2-3-1. Formasi yang dianggap lebih banyak bertahan dibandingkan menyerang. Dengan menggunakan 4 pemain belakang dan ditunjang dua pemain gelandang bertahan. Sedangkan di lini depan, Persib lebih mengandalkan satu orang striker.
Apa pun formasinya, musim ini Persib mampu tampil lebih baik dibandingkan musim sebelumnya. Semoga saja hal ini terus berlanjut hingga akhir kompetisi.
Sumber: Galamedia
By: BP
Posts
0 comments:
Post a Comment