2 December 2011
BANDUNG- Persib Bandung mau tak mau harus menyesuaikan skema lama 3-5-2 menjadi 4-2-3-1, sesuai keinginan yang diinginkan sang arsitek Drago Mamic, dalam membangun tim terbaiknya musim ini.
Perubahan skema ini disadari gelandang Atep Ahmad Rizal sedikit sulit, lantaran Maung Bandung sejak dulu sudah paten dengan model berlian 3-5-2. Meski demikian, dengan proses latihan yang matang timnya saat ini tak begitu khawatir dengan skema baru yang diterapkan pelatih asal Valjevo Kroasia tersebut, dengan mengandalkan satu penyerang dan menumpuk banyak gelandang di lini tengah.
"Biasanya kita memang selalu menggunakan formasi 3-5-2 dan sekarang pelatih menginginkan kita main dengan pola 4-2-31. Awalnya dulu memang susah, tetapi sekarang sudah jauh lebih baik. Dulu juga pernah sama Pelatih Daniel Roekito, jadi kita tidak terlalu kaku untuk memainkannya. Sekarang adaptasi sudah semakin membaik. Saya akui, dengan bermain menggunakan pola seperti ini, lini tengah lebih capek. Tetapi dengan komunikasi yang lebih baik, saya pikir tidak ada masalah. Karena kita saling membantu untuk meng-cover serangan lawan," ujar Atep, seperti diberitaan Radar Bandung (Grup JPNN).
Senada dengan Atep, Muhammad Nasuha mengatakan apapun skema yang diterapkan tim bukan sebuah masalah, karena baginya yang terpenting adalah bagaimana para pemain bisa menerapkan dan memeragakannya ketika pertandingan digelar. Ia mengaku, dengan gaya main apapun yang diinginkan pelatih, terpenting adalah bagaiman tim bisa mencetak gol dan memenangkan pertandingan.
"Saya ingin menambahkan, pola apapun itu sama saja. Karena pola itu bisa berjalan efektik, jika kita bisa menerapkan dan menlakukan improvisasi di lapangan. Kalau menurut saya, itu tidak ada artinya jika kita tidak bisa mencetak gol dan mendapatkan kemenangan. Yang terpenting, kemenangan bisa kita dapatkan baik dengan skema atau pola apapun," ungkapnya.
Sementara itu, dalam menerapkan pola 4-2-3-1 tersebut, Atep menilai bahwa Drago harus menempatkan satu orang penyerang handal di lini depan dengan bantuan tiga gelandang serang. Ia berharap, satu penyerang yang ditempatkan oleh eks pelatih timnas Myanmar nantinya diharapkan memiliki kualitas mumpuni, karena akan menjadi target man di lini depan.
"Dengan pola seperti ini, kita harus punya striker yang punya kualitas bagus, naluri mencetak gol yang tinggi, dan memiliki body contact yang bagus. Kalau semuanya tidak ada, sulit bagi kita untuk mencetak gol karena penyerang akan berdiri sendirian di depan, menghadapi bek lawan," jelasnya.
Hanya memiliki tiga bomber kunci seperti Aliyudin, Airlangga Sucipto, dan Zdravko Dragicevic, Atep enggan berkomentar lebih jauh siapa yang paling layak mengisi satu tempat di lini depan. Namun, ia memastikan hingga saat ini dirinya hanya masih belum merasa klop dengan Zdravko dan membutuhkan proses adaptasi lagi untuk bisa mengerti gaya permainan legiun asing asal Serbia tersebut.
"Semuanya bagus. Tetapi sejauh ini kami masih belum bisa mengerti dengan gaya main Zdravko. Jadi kami masih membutuhkan adaptasi lagi, agar kerjasama antara lini tengah dan depan bisa berjalan efektif sehingga bisa menghasilkan banyak gol," tandasnya.
Sumber: JawaPos
By: BP
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment