Usai memimpin sesi latihan Persib sore ini di stadion Siliwangi, pelatih kepala Persib Bandung kembali mengatakan bahwa terkadang ada media yang salah mengartikan maksud kalimatnya. Apalagi, bahasa inggris bukanlah bahasa ibu baginya.
“Kalau di lapangan saya tidak punya masalah dalam berkomunikasi. Saat saya memberi instruksi, dan ada pemain yang tidak sepenuhnya mengerti, saya bisa mengulanginya lagi. Tapi saat konfrensi pers, kadang ada yang salah mengartikan maksud kalimat saya, sampai akhirnya di koran ada yang membuat judul bahwa saya tidak percaya pemain saya. Jika demikian, mana mungkin saya jadi pelatih?” papar Mamic dengan nada serius.
Ia menunjuk kasus yang pernah menimpa Wim Rijsbergen di tim nasional. Mamic percaya bahwa ada salah pengartian yang terjadi atas pernyataan Wim.
Untuk meminimalisasi hal tersebut, Mamic mengaku sedikit demi sedikit meningkatkan kemampuannya bahasa Indonesianya. Kamus tebal bahasa Indonesia dibawanya sejak awal Mamic bergabung di Persib. Selain itu, para pemain seperti Robbie Gaspar, Abanda, serta penerjemahnya, Mono bisa membantunya.
“Cepat! Adalah kata yang paling penting,” sebut pelatih berusia 58 tahun ini.
“Rasanya saya harus mencari pacar disini. Hahaha, saya bercanda. Saya sudah punya keluarga. Mereka akan datang bulan Desember nanti,” tutupnya.
Sumber: Simamaung
By: BP

0 comments:
Post a Comment