Uji coba pra-musim yang dilakoni Maung Bandung kerap menuai kritik karena hanya digelar dengan mengundang lawan-lawan uji tanding yang tergolong di bawah standar. Tak ada penjelasan detail dan cukup mendasar untuk menjelaskan kenapa Maung Bandung cenderung menghindari tantangan klub selevel.
Contohnya bisa dilihat dari keputusan Persib yang menolak laga uji coba melawan tim nasional U-23 beberapa waktu lalu ketika pasukan Garuda Muda menyambangi Kota Kembang. Begitu juga dengan ajakan sejumlah daerah yang berencana menggelar turnamen pra-musim seperti Solo ataupun ajakan “kelompok 14” yang kontra pada kebijakan PSSI yang berencana menggelar Inter Island Cup edisi II karena alasan menjaga hubungan “politis”Persib dengan PSSI.
Padahal sebagai sebuah klub,sudah sewajarnya Persib menjalani laga uji coba yang berbobot.Tidak hanya sekadar menghadapi tim amatir seperti PS UPI ataupun Saint Prima FC Bandung yang di atas kertas memang bakal mudah ditaklukkan.
Efek dari buruknya persiapan pra-musim Persib disadari atau tidak terlihat dari permainan Maung Bandung yang tergolong di bawah standar saat menjamu Semen Padang pada laga pembuka Liga Prima Indonesia di Stadion Si Jalak Harupat,Soreang,15 Oktober lalu. Meski awalnya terkesan angkuh karena kerap menyatakan Persib tak butuh banyak uji coba sebelum meladeni Kabau Sirah.
Pelatih Drago Mamic pun akhirnya merasakan efek buruk dari minimnya laga uji coba yang dijalani Maman Abdurachman cs.Pelatih asal Kroasia itu ngotot ingin membawa Persib menjalani tur ke sejumlah negara di Asia Tenggara dan Asia Timur untuk menjalani laga uji coba.Namun, keinginan Mamic akhirnya mentah karena pengurus teras PT PBB tak memberikan restu.
Undangan laga persahabatan yang kembali dilayangkan timnas U-23, tampaknya kini bakal sulit ditampik Maung Bandung.Hal itu ditegaskan oleh Direktur Bidang Marketing dan Promosi PT PBB Muhammad Farhan.“Ini kedua kalinya kami diundang,sangat disayangkan jika dilewatkan,”ujarnya.
Komentar Farhan sejalan dengan pendapat mantan pemain Persib,Sutiono Lamso.Salah seorang legendaris Maung Bandung ini menilai Persib bisa memetik banyak hal positif dari laga uji coba.Apalagi jika lawan yang dihadapi kualitasnya tergolong satu tingkat dengan Maung Bandung.
“Kalau pemain muda sulit mendapatkan kesempatan bermain di laga sesungguhnya. Maka manfaatkan saja laga uji coba,mereka bisa dimatangkan jika Persib banyak menggelar laga persahabatan.Apalagi jika lawannya sepadan dengan Persib,”sebut Sutiono.
Menurut Sutiono,minimnya uji coba justru kian mempersempit jam terbang yang seharusnya diperoleh para pemain muda dari uji coba ataupun turnamen pramusim sebelum berlaga di kompetisi sesungguhnya.
“Bagi saya,sebelum mentas di kompetisi tertinggi,pemain muda harus mempunyai jam terbang lebih awal. Jam terbang kan bisa diperoleh dari turnamen pra-musim yang diikuti klub selevel dengan Persib. Kalau seperti itu,pemain muda akan terdongkrak,” sebutnya.
Sumber: BolaIndo
By: BP

0 comments:
Post a Comment