UJIAN PERTAMA

12 January 2011

"KAMI harus menang. Buat apa datang jauh-jauh kalau tidak menang!". Itulah yang diutarakan pelatih Persib Bandung, Daniel Roekito tentang target lawatannya ke Palembang untuk bertemu dengan Sriwijaya FC. Laga ke-76 kompetisi Liga Super Indonesia itu akan menjadi pertaruhan debut Daniel setelah direkrut manajemen Persib pada akhir tahun 2010 lalu.

Setelah menjalani lima bulan pertama kompetisi Liga Super Indonesia 2010-2011 dengan hasil mengecewakan, kini semua harapan tertumpu padanya. Ia diharapkan mampu mendongkrak peringkat Persib yang kini tengah terlunta-lunta di papan bawah klasemen. Saat ini, Persib masih menempati posisi 13 dengan perolehan 4 poin.

Dalam laga yang akan diselenggarakan pada Rabu (12/1) sore itu, Daniel membawa 22 pemain meski dua di antaranya kecil kemungkinan untuk bisa main. Keduanya adalah pemain belakang Maung Bandung yaitu Maman Abdurahman yang sangat jelas tidak dapat bertanding akibat akumulasi kartu kuning serta Wildansyah yang jatuh sakit sesaat setelah bertolak dari Bandung.

Meski begitu, Daniel mengaku tidak khawatir dan tetap yakin akan kemampuan anak asuhnya. Karena selama 40 hari melatih, dia tidak berusaha mengkotak-kotakkan para pemain. "Semua pemain itu sama. Tidak ada namanya inti atau cadangan. Justru dengan begitu, mereka berkembang bersama dan masing-masing terpacu memperlihatkan kemampuannya," ujar pelatih yang pernah berhasil membawa Persik Kediri menjuarai LSI pada 2006 silam.

Sejak awal, dia bersikap optimistis bisa mengembalikan semangat juara dan karakter permainan ala "Maung Bandung". Menurut dia, Persib sebagai tim yang besar memiliki ciri khas permainan cepat dengan umpan-umpan pendek. Namun, dalam beberapa kompetisi terakhir, ciri khas itu menghilang dan tugasnyalah untuk mengembalikan karakter Persib itu dengan sedikit polesan akhir dari tangannya.

Pria kelahiran Rembang, 58 tahun lalu itu merupakan salah satu pelatih kawakan dan punya beberapa prestasi gemilang di pentas sepak bola Indonesia. Selain sukses membawa Persik Kediri menjuarai Liga Indonesia pada 2006, Daniel juga berhasil mengantarkan Persiba Balikpapan menduduki posisi 3 di LSI musim lalu.

Menghadapi Sriwijaya FC, Daniel sebetulnya telah siap, termasuk jika laga tidak ditunda, yaitu tetap 2 Januari lalu. Ia juga sedikit menyesalkan dengan penundaan pertandingan itu karena mengharuskannya mengubah program latihan. "Namun, itu kan sudah lewat. Sekarang fokus untuk menang saja besok (hari ini-red.)," ujarnya.

Kedatangan Daniel seakan-akan terlambat bagi Persib, tetapi kehadirannya tetap disambut gembira. Ia adalah sosok baru bagi pendukung Persib. Namun sudah mampu memahami keinginan bobotoh yang mau melihat tim kebanggaannya duduk di papan atas klasemen.

Oleh karena itu, ia berkali-kali menanamkan kalimat "Kita Harus Menang" kepada para pemain. Persib butuh bergerak cepat dan selalu menang untuk mengejar ketinggalan peringkatnya. Untuk 40 hari ke depan, dia mengharuskan pasukannya merebut poin penuh dari sebelas pertandingan.

Ditemui saat uji coba Lapangan Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Selasa (11/1), Daniel menerapkan sesi latihan untuk memperkirakan formasi lawan. Daniel memang sempat beberapa kali bertemu dengan Sriwijaya FC saat bersama klub terdahulunya dan seharusnya telah mengetahui karakter lawan.

"Tetapi, sekarang pelatih mereka baru lagi. Jadi, saya belum pernah melihat aksi mereka langsung. Untuk Ivan (Ivan Kolev, pelatih Sriwijaya FC), saya melihatnya sebagai pelatih yang bagus. Dan besar kemungkinan ia akan menerapkan tempo permainan yang cepat," katanya.

Pandangan awalnya tentang tim Persib adalah bertaburnya pemain bintang. Hanya saja, tim tidak akan berprestasi jika ditentukan oleh kemampuan individu semata. Menurutnya, sukses di lapangan hijau akan terjadi dengan kerja sama seluruh individu yang hebat itu. "Ya, pada intinya adalah kerja sama dan kerja keras. Dengan keduanya dan sedikit keberuntungan, target menang bukan impian," ujarnya. (Eva Fahas/"PR")***

Sumber: PR

By: BP