BONTANG, (PR).-
Pelatih Persib Daniel Roekito mengharapkan, kekalahan atas Sriwijaya FC dapat terbayar dengan kemenangan di kandang Bontang FC, Stadion Mulawarman, Bontang, Kalimantan Timur, Minggu (16/1) malam ini pada Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011.
Daniel tidak ingin anak asuhnya mengulangi kesalahan-kesalahan seperti ketika melawan Sriwijaya FC di Palembang. "Saya sedih, sudah bekerja keras setengah mati, sudah bermain bagus, tetapi gagal meraih poin akibat kesalahan-kesalahan mendasar," kata Daniel kepada wartawan Pikiran Rakyat, Novianti Nurulliah dan Andri Gurnita di Hotel Bintang Sintuk, Kompleks PT Pupuk Kaltim, Bontang Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (15/1).
Menurut Daniel, saat melawan Sriwijaya, gol-gol yang terjadi tidak berkelas. "Bukan gol-gol sekelas LSI. Sementara itu, kami memiliki banyak peluang, tetapi hanya membuahkan satu gol. Kinerja pemain depan harus ditingkatkan. Terus terang, saya tidak habis pikir mengapa Persib kalah telak di Palembang. Itu membuat saya resah, sedih. Namun, saya tidak putus asa, saya dan para pemain harus bekerja lebih keras lagi, harus memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut," katanya.
Pada latihan terakhir yang digelar Sabtu (15/1) sore, Daniel menekankan pada evaluasi tentang empat gol yang bersarang ke gawang Markus Haris Maulana. "Saya tidak ingin mencari kambing hitam siapa yang salah, tetapi saya ingin menyadari bahwa posisi mereka pada saat seperti kemarin itu bisa membuat lawan dengan mudah mencetak gol," kata pelatih berusia 58 tahun itu.
Lebih jauh, Daniel mengemukakan kendala terbesar para pemain Persib adalah mental dan disiplin. "Kalau saya bicara mental, itu banyak sekali, seperti mental bertanding dan mental pantang menyerah. Kalau disiplin di lapangan seperti disiplin posisi, itu sangat penting," ujarnya.
Menurut Daniel, dirinya harus bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut dalam waktu singkat. "Mental terus kami perbaiki, tetapi memang butuh waktu. Potret yang terakhir lawan Sriwijaya merupakan potret yang jelas buat saya mengenai mental pemain tersebut," kata pelatih asal Rembang itu.
Daniel telah menganalisis pertandingan dan pemain. Namun, dia enggan mengungkapkannya. Menurut Daniel, pada laga hari ini, dia akan melakukan perubahan. Pemain yang diturunkan ketika melawan Sriwijaya beberapa di antaranya tidak akan dipasang kembali. "Bek kanan Gilang cedera lagi. Lini belakang pasti ada perubahan dengan hadirnya Maman Abdurahman dan Wildansyah," katanya.
Daniel menuturkan, kondisi Wildan sudah memungkinkan untuk memperkuat Persib setelah ia terserang demam. Sementara itu, Maman dipastikan akan dimainkan. "Mengenai pemain muda seperti Agung Pribadi, saya lihat dia pemain belakang yang paling disiplin. Dia perlu diberi kesempatan," ucapnya.
Mengenai kekuatan Bontang FC, Daniel sudah mengetahui tim pertama yang ia tangani di Pulau Borneo itu pada era Galatama. Saat itu, dia menjadi guru bagi Pelatih Bontang saat ini, Fachri Husaini.
"Bontang bagus, materi pemainnya enggak jelek. Meskipun pada klasemen mereka di bawah kami, itu tidak bisa menjadi gambaran kekuatan. Kami tetap harus waspada kalau enggak mau malu lagi. Saya sudah bikin segala sesuatu persiapan meskipun belum seluruhnya tetapi sudah optimal. Tergantung pemain. Pokoknya tidak ada alasan untuk kalah dari mereka," ucapnya.
Bontang baru mengantongi satu poin dari lima pertandingan. Semula, Bontang memiliki empat angka, tetapi kemenangan 2-1 atas Persema Malang dihapuskan, setelah Persema hijrah ke Liga Primer Indonesia.
Saat ini, "Laskar Khatulistiwa" tengah didera masalah finansial. Selama tiga bulan terakhir, gaji pelatih dan pemain belum terbayarkan. Namun, mereka tetap melakukan persiapan.
Ditemui di Stadion Mulawarman, Pelatih Fachri Husaini menuturkan, mereka sudah siap bertanding melawan Persija dan PSPS, akan tetapi ditunda. Penundaan ini membuat persiapan mereka terganggu. Untuk menghadapi pertandingan selanjutnya, Bontang harus menunggu dua minggu. "Anak-anak secara fisik sudah siap. Menghadapi pertandingan melawan Persib, para pemain cukup antusias," ujar pelatih berkepala plontos itu.
Mengenai mental pemain yang belum digaji selama tiga bulan, Fachri mengatakan, masalah tersebut tidak hanya dialami oleh dia dan Ali Khadafi dkk. "Namun, memang ada pengaruhnya karena ini berkaitan dengan pencaharian mereka. Saya sebagai pelatih berusaha semaksimal mungkin untuk memotivasi mereka, tetapi ketika hal itu menyentuh hak mereka, saya perlu juga dukungan motivasi pengurus," tutur mantan pilar Timnas Indonesia era 1990-an itu.
Fachri mengatakan, walau Persib mengalami kekalahan beruntun dengan skor cukup telak, tidak berarti Bontang FC juga bisa meraih kemenangan dengan mudah. "Persib memiliki materi pemain-pemain yang berkualitas. Dari lini belakang hingga depan diisi pemain-pemain timnas dan eks timnas. Seperti Markus hingga Cristian Gonzales. Semua pemain Persib diwaspadai," katanya.
Mengenai pelatih, Fachri telah mengenal sosok Daniel. "Saya pernah ditangani Mas Daniel. Dia pelatih bagus dan punya kemampuan untuk memotivasi pemain," katanya.
Fachri menambahkan, pada laga Minggu malam ini, ia akan mencoba kemampuan mantan pemain Persib Nyeck Nyobe untuk menjadi striker. Alasannya, ketika lawan Persema beberapa waktu lalu, dia mampu mencetak gol.***
Sumber: PR
By: BP

0 comments:
Post a Comment