Gonzalez Pahlawan Indonesia

19 December 2010

JAKARTA, TRIBUN – Timnas Indonesia akhirnya melaju ke babak final setelah dalam semifinal kedua menang tipis 1-0 atas tamunya, Filipina, Minggu (19/12) malam. Presiden Susilo Bambang Yudoyono terlihat berjingkrak ketika gol semata wayang striker Persib Cristian Gonzalez menit 42 meluncur masuk ke dalam gawang kiper lawan yang bermain di tim Fulham Ingris, Esteridge. Kemenangan 1-0 di leg kedua ini membawa Indonesia menang dengan aggregat 2-0.

Kemenangan dari Filipina membawa tim merah putih menantang Malaysia di babak final, setelah sehari sebelumnya tim Mahatir Muhammad tersebut berhasil menahan imbang Vietnam 0-0 sehingga mereka menang dengan aggregat 2-0 hasil kemenangan leg pertama.

Babak final akan digelar menggunakan sistem home away. Malaysia akan bertindak sebagai tuan rumah terlebih dahulu dan akan menjamu Indonesia di Stadion Utama Bukit Jalil tanggal 26 Desember. Pada tanggal 29 Desember giliran Indonesia menjamu Malaysia di Stadion Gelora Bung Karno.

Pertemuan Indonesia melawan Malaysia merupakan yang kedua kalinya di Piala AFF 2010. Di babak penyisihan Indonesia melumat “Negeri Jiran” dengan skor telak 5-1 di Stadion GBK, 1 Desember silam. Gol Indonesia saat itu dicetak Gonzalez 33, Firman 45, Ridwan 52, Arif 76 dan Irfan Bachdim 90. Satu gol Indonesia lainnya hasil bunuh diri Asraruddin menit 22. Gol Malaysia waktu itu dicetak Norshahrul menit 18.

Melihat skor babak penyisihan, Indonesia berpeluang menjadi juara Piala AFF tahun ini jika konsisten memeragakan permainan menyerang yang atraktif. Namun harus diingat Indonesia akan tampil tanpa kekuatan penuhnya di leg pertama babak final. Indonesia dipastikan akan kehilangan Ahmad Bustomi yang terkena akumulasi kartu kuning.

Pemain bernomor punggung 19 ini mendapatkan kartu kuning pada menit 90+3 setelah terjadi insiden cek-cok mulut usai Nasuha dilanggar keras oleh bek kiri Filipina Osorio. Tak terima, Ahmad Bustomi, mendorongnya hingga wasit mengganjar kartu kuning. Kartu kuning pertama Bustomi di dapat saat Indonesia melawan Laos menit 55.

Gonzalez bisa dikatakan sebagai "pahlawan" Indonesia berkat dua golnya ke gawang Filipina dalam dua kali pertemuan di babak semifinal. Lesatan dua golnya tersebut, membawa Indonesia menapaki babak final untuk keempat kalinya.

Tiga final beruntun di tahun 2000, 2002 dan 2004 Indonesia tidak berhasil menjadi juara. Tahun 2000 Indonesia kalah 4-1 dari Thailand, tahun 2002 kalah adu penalti dari Thailand dengan sekor 4-2 dan tahun 2004 kalah dari Singapura dengan skor 5-2.

Gol Gonzalez dipertandingan semalam berkat naluri gol tinggi dari striker bernomor punggung 9 ini. Setelah tendangan jarak jauh pertamanya membentur bek lawan, Gonzalez tak menyia-nyiakan kesempatan kedua untuk menendang bola liar tersebut. Dengan sekali kontrol, bola didorong ke depan dan dengan spesialisasinya Gonzalez menendang bola dengan kaki kiri melewati hadangan bek lawan.

Bola melengkung ke sudut tiang sebelah kanan sehingga tak mampu dijangkau kiper dan suasana meriah sekitar 80 ribu penonton membahana di dalam stadion untuk merayakan gol Gonzalez. Terlihat presiden dan ibu negara tak sanggup menahan kegembiraannya. Sambil berjingkrak SBY mengangkat dan mengepalkan kedua tangannya ke atas.

Satu gol yang dijaringkan Gonzalez membawa striker andalan Persib ini memuncaki top skor sementara Piala AFF 2010 dengan torehan 3 gol. Gonzalez akan bersaing dengan 5 pemain Indonesia yaitu Bambang Pamungkas, Arif Suyono, M Ridwan, Irfan Bachdim dan Firman Utina yang mengoleksi 2 gol. Pesaing lainnya hadir dari Mohd Amri Bin Yahyah, Mohd Safee Bin Mohd Sali, Norshahrul Idlan Bin Talaha yang juga baru mengoleksi 2 gol.

Jika berhasil menyumbang gol lagi, Gonzalez berpeluang menjadi top skor Piala AFF menyusul 4 pemain Indonesia yang sudah pernah merasakan gelar tersebut yaitu Gendut Doni tahun 2000 (5 gol), Bambang Pamungkas 2002 (8 gol), Ilham Jaya Kusuma 2004 (7 gol) dan Budi Sudarsono 2008 (4 gol).

Dalam pertandingan leg kedua babak semifinal melawan Filipina semalam, pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl, membangku cadangkan satu pemain intinya, Irfan Bachdim. Riedl lebih memilih memainkan pemain segar, Yongki Ariwibowo dan hasilnya pergerakan lini depan jauh lebih berani.

Indonesia mendapatkan peluang emas pertama pada menit 11 saat Gonzalez bebas dari perangkap offside ketika menerima umpan terobosan dari Yongki. Tinggal berhadapan dengan kiper Filipina, Etheridge, Gonzalez bermaksud melewatinya namun bola berhasil ditangkap kiper.

Kiper Fulham tersebut kembali diuji dalam 2 menit berturut-turut. Menit 20 Gonzalez berhasil menyundul bola di mulut gawang memanfaatkan umpan sedada dari M Nasuha. Namun sundulan kerasnya tepat dipelukan kiper.

Semenit kemudian, kembali Gonzalez menyia-nyiakan umpan matang Yongki yang sebelumnya berhasil melewati dua pemain di dalam kotak penalti. Gonzalez yang tinggal menceploskan bola ke gawang kosong justru tak mengenai bola. Bola liar berhasil diserobot Ridwan namun tendangannya membentur bek lawan.

Nasuha pada menit 33 melakukan solo run dari daerah pertahanan sendiri hingga ke kotak penalti lawan, namun bola sodoran yang diselesaikan oleh tendangan keras Oktovianus melambung jauh di atas mistar gawang.

Menit 39 terjadi insiden keributan pemain ketika gelandang lawan Greatwitch dengan kasar melanggar Bustomi. M Ridwan dan beberapa pemain Indonesia tidak terima dan sempat mendorong pemain tersebut hingga menyulut emosi pemain Filipina.

Memasuki babak kedua, Filipina langsung mengambil inisiatif serangan. Menit 57, Greatwitch mendapatkan peluang emas ketika dalam posisi bebas di luar kotak penalti melepaskan tendangan keras beruntung bola hanya tipis di atas mistar gawang.

Pada menit 62, Indonesia mendapatkan kesempatan pertama menambah gol. Aksi Oktovianus yang menggiring bola di sisi kanan pertahanan lawan diakhiri dengan tendangan keras ke gawang, berhasil diblok kaki kiper dan hanya menghasilkan tendangan sudut saja.

Peluang terbaik Filipina didapat pada menit 77 ketika Greatwitch menggiring bola sendirian di kotak penalty, beruntung tendangan datarnya bisa dibaca Markus. Menit 84, Oktovianus digantikan Arif Suyono. Selang semenit, striker Filipina Robert diganjar kartu kuning kedua usai melanggar Markus dan wasit Ali Hasan asal Iran langsung memberikan kartu merah.

Peluang emas terakhir Filipina untuk menyamakan skor didapat menit 88 ketika Markus salah mengantisipasi tendangan bebas. Bola berhasil disundul lebih dulu pemain Filipina meluncur mengarah ke gawang. Beruntung M Nasuha berada di mulut gawang dan langsung membuang bola berbahaya tersebut.

Untuk mengulur waktu tambahan 4 menit, Riedl memasukan Bambang Pamungkas menggantikan Gonzalez di menit 90+1. Hingga wasit meniup peluit panjang skor tak berubah 1-0 untuk membawa Indonesia melaju ke partai puncak.(tor)

Sumber: Tribun

By: BP

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger