Pertandingan melawan PSPS Pekanbaru di Stadion Kaharuddin Nasution Pekanbaru, Selasa (2/11), akan menjadi laga pertaruhan masa depan buat Jovo Cuckovic. Kendati pembelaan atas keterpurukan prestasi Persib sudah coba diungkapkannya, manajemen klub Persib kemungkinan tetap bakal mengevaluasi posisinya jika kembali kalah dari PSPS. ![]() Ketika kemungkinan ini dikonfirmasikan, Manajer Persib, H. Umuh Muchtar memastikan, evaluasi terhadap posisi pelatih pasti akan dilakukan, apa pun hasil yang diraih Maman Abdurahman dan kawan-kawan di Pekanbaru. "Iya, evaluasi akan tetap kita lakukan, apa pun hasil di Pekanbaru. Kalah atau menang, evaluasi tetap akan kita lakukan," kata Umuh ketika dihubungi "GM", Senin (1/11). Seperti disampaikannya kepada sejumlah media di Pekanbaru, termasuk kepada Pikiran Rakyat, Jovo sudah menyatakan siap bertanggung jawab atas keterpurukan prestasi Persib. Hanya saja, ia juga sempat melontarkan sejumlah pembelaan atas keterpurukan pasukannya itu. Jika kemungkinan terburuk terjadi, lantas siapa pelatih yang akan menggantikan Jovo? Entahlah. Tapi konon, manajemen klub sudah mengantongi pelatih calon pengganti Jovo. Pembelaan Jovo Sementara itu, seperti diberitakan vivanews.com, pelatih Jovo Cuckovic menyampaikan pembelaannya atas hasil kurang memuaskan yang dialami Persib. Faktor komunikasi jadi kendala utama yang membuat Jovo merasa semua instruksi yang diberikannya tak pernah mampu diterjemahkan dengan baik oleh pemain di lapangan. Kemampuan bahasa Inggris Jovo memang cukup terbatas dan sulit dimengerti maksud dan tujuannya. Namun soal instruksi strategi Jovo menganggap kendala bahasa bukan faktor utama dan alasan bagi pemain untuk tidak bermain maksimal. "Di sini kita bicara sepak bola dan bahasa yang digunakan adalah bahasa sepak bola. Jika profesional, semuanya pasti memahami hal itu," terang Jovo. Pelatih asal Serbia itu menyayangkan orang-orang kepercayaannya di jajaran staf pelatih, yang awalnya ia yakini bisa menerjemahkan instruksi yang diberikan untuk kemudian disampaikan kepada pemain. Ternyata, mereka tak pernah mampu menyampaikan semua instruksi yang diberikannya. "Semuanya saya kerjakan sendiri, tidak ada pelatih fisik, tidak ada penerjemah, tidak ada direktur teknik, saya capek," keluh Jovo dengan bahasa Inggris tak begitu fasih. Selama ini, sambung Jovo, baik pemain maupun kedua asistennya, Robby Darwis dan Anwar Sanusi, hanya bisa mengatakan "oke, iyah, no oke, no iyah." Namun pada pelaksanaannya tetap saja tidak sesuai apa yang diinginkan. Apa yang dikatakan pelatih berusia 61 tahun ini seakan menjadi jawaban atas tiga kekalahan yang dialami Persib di lima laga yang sudah dilakoni sejak kick-off LSI musim ini digulirkan. Saat ini Persib masih tertahan di peringkat 14 dengan koleksi empat poin hasil sekali menang dari Persiba balikpapan 5-1, sekali seri saat menahan imbang Persela Lamongan 1-1, dan tiga kali kalah dari Deltras Sidoarjo 1-4, PSM Makassar 1-2, dan terakhir Persija Jakarta 0-3. (B.82/net)** Sumber: Galamedia By: BP |
Umuh, "Kalah atau Menang Tetap Dievaluasi"
2 November 2010
Labels: Jovo Cuckovic, PSPS, Umuh Muchtar
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
ari management di evaluasi henteu?
itu kudu ...! management modern harus siap juga dievaluasi entong evaluasi pelatih hungkul itu namanya evaluasi kampungan.. karena kekalahan suatu team dipengaruhi oleh berbagai faktor...!
Post a Comment