Berdasarkan data yang dihimpun "GM", sejak era Liga Indonesia (LI) digulirkan pada tahun 1994, Persib sudah tujuh kali berhadapan dengan PSPS Pekanbaru di Stadion Kaharuddin Nasution (dulu Stadion Rumbai). Setelah mampu bermain imbang tanpa gol pada kunjungan pertamanya tahun 2000 (LI VI/1999-2000), dalam enam pertemuan selanjutnya, Persib selalu pulang dari Pekanbaru dengan kepala tertunduk karena mengalami kekalahan. Dua kekalahan terbesar yang pernah dialami Persib di Pekanbaru, yaitu dengan skor 3-0 pada LI VIII/2002 dan Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010.
Entah, apa yang menjadi kendala terbesar Persib sehingga sulit menang di Pekanbaru. Tapi setiap kali bertanding di kota minyak tersebut, para pemain dan pelatih Persib kerap mengeluhkan cuaca panas yang menyengat.
Benarkah begitu? "Cuaca panas tak boleh dijadikan alasan lagi. Buktinya, Sriwijaya bisa menang di Pekanbaru. Lagi pula, sebagian besar Persib bermain di kota yang berudara panas. Jadi harus sudah diantisipasi sejak masa latihan," ujar eks pelatih Persib U-21, Mustika Hadi. (endan suhendra/"GM")**
Sumber: Galamedia
By: BP
0 comments:
Post a Comment