PEKANBARU, TRIBUN - Belajar dari musim-musim sebelumnya, pemain Persib selalu kesulitan jika bermain di Stadion Kaharudin Nasution, Rumbai, Riau, Selasa (2/11). Selain kondisi lapangan yang tak mulus, faktor suhu udara yang panas sering mengalahkan Persib di kandang PSPS.
Musim lalu, Persib dipermak tuan rumah 0-3. Pemain Persib saat itu seperti tak berdaya bermain di bawah terik mentari yang mencapai suhu 38 derajat. Hal yang sama akan dialami pemain saat dijamu tuan rumah nanti sore.
Apalagi kini Persib dalam kondisi sangat lelah. Tiga hari lalu Persib baru saja melakoni partai berat melawan Persija. Sehari sesudahnya, skuadra Maung Bandung bertolak ke Pekanbaru. Otomatis Persib hanya memiliki jatah istirahat satu hari saja, sebelum sore ini menghadapi tuan rumah.
Kekuatan Persib pun dalam kondisi pincang. Absennya Eka Ramdani yang masih bergelut dengan cedera hamstring kaki kanan, serta absennya stoper jangkung Nova Arianto, akan mengurangi kekuatan Persib.
Faktor lainnya yang akan mempengaruhi kondisi tim adalah psikis pemain seusai dua kali kekalahan beruntun. Hal ini bisa membuat pemain terbebani karena harus bisa memenangi pertandingan di kandang lawan.
Asisten pelatih Persib, Robby Darwis, mengakui bahwa faktor-faktor di atas bisa mempengaruhi performa timnya di lapangan. Meski demikian, tim pelatih sudah menekankan kepada pemain untuk bermain lepas dan tidak terbebani oleh faktor-faktor lainnya.
"Kami sudah intruksikan kepada pemain untuk bermain seperti biasa, jangan ada beban dan berusaha bermain lepas saja. Masalah menang atau kalah itu tergantung, permainan kita nantinya di lapangan. Yang terpenting adalah berusaha maksimal dulu di lapangan," kata Robby. (tor)
Sumber: Tribun
By: BP
0 comments:
Post a Comment