Komentar tentang insiden percekcokan antara pemain Persib Bandung dan pelatihnya, Darko-Daniel Janackovic bermunculan di dunia maya. Banyak komentar yang pro Janackovic dan tidak sedikit yang kontra. Yang pro Janackovic, komentar-komentar yang bermunculan kebanyakan menghujat sikap Markus Horison Rihihina dan tindakan para pemain Persib lainnya yang dinilai cengeng, tidak disiplin, dan egois.
Namun sejumlah pemain yang bersedia diwawancarai mengenai persoalan yang tengah melanda internal tim Persib, usai sesi latihan pagi di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Selasa (21/9) menyatakan, inti persoalan yang melatarbelakangi terjadinya konflik internal itu bukan karena pemain tidak mau disiplin dan berlatih keras, melainkan hanya persoalan komunikasi yang kurang bagus.
"Saya pemain profesional. Jadi, sekeras dan seberat apa pun latihan yang diberikan pelatih, saya harus siap. Tapi kalau di luar lapangan, pelatih semestinya bisa melakukan pendekatan dengan pemain," kata Gilang Angga Kusumah.
Dengan bahasa yang berbeda, Siswanto mengatakan, ketika program latihan diberikan, pelatih tidak seharusnya bersikap seperti atasan kepada bawahan. Secara pribadi, Siswanto mengaku tidak memiliki masalah dengan Janackovic.
"Siapa pun pemainnya, pasti ingin memberikan yang terbaik buat Persib. Yang selama ini dirasa kurang dari pelatih adalah kedekatannya dengan pemain," kata Siswanto.
Menurut Sis, sapaan akrabnya, Sebagai pelatih yang baru berkiprah di Indonesia, Janackovic mestinya mengerti para pemain masih beradaptasi dengan gaya kepemimpinannya. Sis mengatakan, proses adaptasi tersebut, terutama menyangkut kecocokan budaya dan kebiasaan, hal ini mestinya juga dilakukan pelatih.
"Menurut saya, program latihan yang diberikan Darko bagus. Soal disiplin tinggi yang diterapkannya, saya kira juga perlu. Tapi pelatih harus memahami kalau ada perbedaan antara budaya Eropa dan di sini. Pelatih harus mengerti kita perlu adapatasi dan tak bisa langsung diterapkan," katanya. (B.82)**
Sumber: Galamedia
By: BP
0 comments:
Post a Comment