TIM Persib harus puas finis pada peringkat empat klasemen Djarum Liga Super Indonesia, turun satu peringkat dari posisi tahun lalu. Persib terpaut satu poin dari Persiba pemangku peringkat tiga dan 20 poin dari Arema yang berhasil menjuarai kompetisi.
Tak hanya peringkat, Persib pun mengalami penurunan poin dibandingkan dengan musim lalu. Pada tahun sebelumnya, Persib berhasil mendapatkan 66 poin hasil dari 20 menang, 6 seri, dan 8 kalah. Pada periode ini, Persib hanya mampu mendapatkan 16 menang, 5 seri, dan 13 kali kalah. Total poin yang dikumpulkan pun 53, terpaut 13 poin dari tahun 2008-2009.
Lalu sebenarnya bagaimanakah kinerja Persib di DLSI musim ini? Persib mengawali empat laga tandang kompetisi cukup buruk. Kala itu Persib bertekuk lutut di kandang Persiba, PSM, Persipura, dan Persiwa. Untungnya, penampilan buruk laga tandang ini berhasil diimbangi dengan hasil kandang yang cukup bagus. Persib berhasil mengantongi 7 kemenangan dan 1 seri di Bandung.
Namun, prestasi di kandang pun belum berhasil mengangkat poin Persib secara keseluruhan. Pada paruh musim, Persib hanya mengantongi 27 poin dan gagal mencapai target awal 33 poin. Bandingkan dengan musim sebelumnya di mana Persib berhasil mendapatkan 31 poin dari 9 menang, 4 seri, 4 kalah. Pada musim 2008-2009 pun Persib berhasil memetik 2 kemenangan tandang.
Dari sisi pertahanan, Persib sebenarnya agak mengalami peningkatan. Pada musim lalu, pada paruh musim pertama, Persib kebobolan 19 gol (8 di kandang dan 11 tandang). Pada musim ini mereka hanya kebobolan 18 gol (5 di kandang dan 13 tandang). Sayangnya, lini depan malah mengalami penurunan ketajaman. Jika pada kompetisi 2008-2009 penyerang-penyerang Persib bisa mencetak 29 gol, di musim ini mereka cuma mampu menyarangkan 25 gol.
Hal ini juga tecermin dari striker andalan Cristian Gonzalez yang hanya mencetak enam gol dari 15 penampilannya di paruh musim pertama. Budi Sudarsono pun tak mampu berbicara banyak dengan raihan dua golnya, kalah dari Nova Arianto dan Suchao Nutnum yang bisa mencetak tiga gol.
Pada paruh musim kedua, Persib mengawali kompetisi dengan hasil cemerlang. Dari enam pertandingan pertama, mereka berhasil mencatat lima kali kemenangan, termasuk di antaranya kemenangan di kandang Persik. Hasil impresif di kandang pun berhasil dipertahankan. Persib berhasil menekuk Persisam, Bontang, Arema, dan Persema secara berturut-turut.
Sayangnya, setelah Hilton Moreira cedera saat melawan Persema dan harus absen hingga kompetisi berakhir, daya gedor Persib menurun drastis. Pada enam pertandingan berikutnya Persib lagi-lagi terpuruk di pertandingan tandang. Selain dapat satu poin di kandang Persija, Persib pulang dengan tangan hampa dari kunjungannya ke PSPS, Persela, Persijap, Pelita Jaya, dan Persitara. Lima sisa pertandingan kandang dijalani dengan 3 menang, 1 seri, 1 kalah. Saat bertemu dengan Persiba di Siliwangi Persib mengalami kekalahan satu-satunya di kandang musim ini.
Pada paruh musim kedua, Persib total mengumpulkan 26 poin, 1 poin lebih buruk dari paruh musim pertama. Raihan ini terlihat jauh berbeda dengan musim lalu. Saat itu Persib bisa mendapatkan 35 poin dari 11 menang, 2 seri, 2 kalah. Tahun lalu Persib bahkan berhasil mencatatkan 5 kali kemenangan tandang.
Hasil kontras ini terlihat pula dalam produktivitas mencetak gol. Musim lalu 34 gol berhasil disarangkan oleh striker Persib yang dipimpin oleh Bastos dan Gonzales pada paruh kedua kompetisi. Musim ini Gonzales dkk. cuma berhasil menyarangkan 25 gol dengan distribusi 16 di kandang dan 9 di luar Bandung. Produktivitas ini pun terbantu dengan meningkatnya grafik kinerja "El Loco" Gonzales. Ia berhasil mencetak 12 gol.
Untuk sisi pertahanan, pada tahun ini trio Nova Arianto, Maman Abdurahman, dan Cristian Rene menunjukkan peningkatan. Gawang Markus Haris Maulana hanya kebobolan 16 kali dalam 17 pertandingan, sedangkan pada tahun lalu Tema Mursadad 18 gol. Tahun lalu trio lini belakang dipercayakan kepada Maman, Nova, dan Nyeck Nyobe.
Laga tandang
Memang pertandingan tandanglah yang menjadi kelemahan Persib. Pada laga tandang musim 2008-2009, Persib berhasil mendapatkan 7 menang, 3 seri, dan 7 kalah. Mereka pun berhasil menyarangkan 25 gol ke gawang lawan di luar Bandung. Materi lini tengah bermaterikan Hariono, Eka Ramdani, Lorenzo Cabanas/Hilton, Siswanto/Atep, Gilang Angga.
Namun, pada LSI 2009-2010 Persib hanya mampu menang 2 kali tandang. Sisanya diisi dengan 3 hasil imbang dan 12 kekalahan. Mereka pun hanya mampu mencetak 14 gol. Lini tengah Persib diisi Hariono, Eka Ramdani Suchao Nutnum/Satoshi Otomo, Atep, Gilang Angga.
Minimnya produktivitas laga tandang ini terkait juga dengan kemampuan Gonzales untuk menyarangkan gol tandang. Dari 18 gol yang ia cetak di musim ini, hanya 5 yang ia berhasil lesakkan di luar Bandung, yaitu pada laga melawan Bontang, Persisam, Persik, dan Persija (2 gol).
Dari sisi pertandingan kandang, Persib mengalami peningkatan. Akan tetapi, prestasi Persib di kandang sendiri memang sudah cukup baik di musim lalu. Musim 2008-2009 mereka mencatatkan 13 kali menang, 1 kalah, 3 seri. Musim 2009-2010 Persib mendapatkan 14 menang, 2 seri, 1 kalah.
Dibandingkan dengan musim kompetisi sebelumnya, LSI mengalami perubahan, yaitu dengan semakin dekatnya jarak poin antartim. Pada 2008-2009, Persipura menjadi juara dengan 80 poin, meninggalkan Persiwa dan Persib di posisi kedua dan ketiga dengan 66 poin.
Pada musim ini, Arema mendapatkan 73 poin untuk menjadi juara dan hanya terpaut enam poin dengan Persipura di posisi kedua.
Demikian pula dengan tim-tim di dasar klasemen. Tahun lalu Persita dan PSIS hanya mampu menang 6 kali dan 4 kali dalam satu musim kompetisi. Tahun ini, Persitara yang duduk di paling dasar klasemen bisa mencatatkan 7 kali kemenangan. Hal ini membuktikan distribusi poin semakin merata antartim papan atas dan papan bawah.
Dari sisi gol yang tercipta, perbedaan antara kedua musim kompetisi tak terlalu kentara. Tahun lalu 814 gol tercipta, sedang tahun ini 810 gol. (Vetriciawizach/ Periset "PR")***
Sumber: PR
By: BP
Posts
0 comments:
Post a Comment