Kiper plontos Persib Makus Haris Maulana, angkat bicara dalam kasus yang menimpa tim "Laskar Wong Kito" itu. Setidaknya ada keterkaitan masa lalu antara Markus dengan peristiwa yang sedang menimpa Isnan Ali dkk. ketika meladeni geliat suporter yang mengungkapkan kekecewaan terhadap prestasi tim yang kurang memuaskan.
"Ketika saya memperkuat PSMS Medan dulu, mobil kesayangan saya pernah dirusak oleh suporter karena mereka kecewa. Saya waktu itu masih bisa mengontrol emosi. Kita harus maklum, di sana memang karakter suporter itu keras," tutur lelaki kelahiran Pangkalan Brandan, 14 Maret 1981 itu.
Menurut lelaki jangkung itu, pemain memang dituntut untuk mengerti tindakan para pendukung mereka. Ketika berprestasi pasti dipuji, tetapi saat prestasinya turun pasti mendapat cacian. Di situlah kekuatan mental pemain bola diuji.
Markus pun menyayangkan tindakan empat pemain besutan Rahmad Darmawan yang tidak bisa mengendalikan emosi dan berakibat pada karier mereka.
Hal itu menjalar pada partai sisa kompetisi Djarum Liga Super Indonesia (DLSI) 2009-2010 termasuk pertandingan melawan Persib. "Sebenarnya untuk pemain profesional seperti mereka ya kurang layak lah," ucapnya.
Namun, Markus mengatakan, dia akan tetap waspada menghadapi Sriwijaya FC yang diperkuat sejumlah pemain berbahaya seperti Kayamba dan Solomin. "Sekarang mereka mungkin sedikit mengalami penurunan performa. Anjloklah kalau dibilang karena jadwal pertandingan mereka begitu padat, mulai dari Liga Super, Piala Indonesia, dan Piala AFC. Namun, saya kira mereka tetap solid," kata mantan kiper Arema Malang itu.
Markus juga sangat berharap, Sriwijaya FC bisa datang ke Stadion Siliwangi. "Jangan berharap Persib menang WO dulu, saya kurang bangga kalau itu terjadi. Saya berharap Persib dan Sriwijaya FC tetap bertanding. Namun, jika mereka tidak datang, ambil sisi positifnya. Minimal, saya bisa menghemat energi untuk pertandingan berikutnya," kata mantan kiper PSKB Binjai itu.
Sumber: PR
By: BP
0 comments:
Post a Comment