SECARA perhitungan poin, Persib (43 poin) masih memiliki peluang merebut gelar juara LSI . Akan tetapi, itu dengan segudang catatan. Dua pesaing di atas, Arema Indonesia dan Persipura pada enam laga sisa yang mereka miliki berakhir dengan kekalahan. Sebaliknya Persib, pada tujuh laga sisa, harus merebut total poin 21 biji kemenangan.
Dari tujuh laga sisa Persib, lima di antaranya bermain di kandang sendiri, dua lagi main tandang lawan Pelita Jaya dan Persitara. Jika mengandalkan poin kandang saja, dengan asumsi bisa disapu bersih, tambahan poin menjadi 15 dan maksimal diakhir kompetisi menjadi 58. Di lain pihak, saat ini Arema sudah mengantongi nilai 60 dan Persipura 53. Jadi, peluang sudah tertutup bagi Persib. Arema juga membuat kejutan dengan menumbangkan Persiwa Wamena 2-0, Minggu (11/4) di Stadion Pendidikan Wamena.
Melihat kondisi itu, cukup berat bagi Persib untuk memburu gelar juara. Bisa dikatakan Persib sudah lempar handuk. Begitu juga dengan mengejar runner-up, cukup sulit. Dengan asumsi Persipura menyapu bersih empat laga kandang, nilainya sudah 65. Oleh karena itu, target paling realistis adalah di peringkat ketiga, sama dengan prestasi kompetisi tahun lalu.
Mengejar peringkat tiga lebih terbuka lebar. Persib masih memiliki keuntungan dua pertandingan dari Persiba Balikpapan dengan perbedaan enam poin. Persiba menyisakan lima pertandingan, empat di antaranya laga tandang.
Dengan menempati peringkat tiga LSI, sudah menutup harapan main di kancah Liga Asia (Liga Champions atau AFC Cup). Satu-satunya peluang tersisa main di Liga Asia (AFC Cup) adalah menjuarai Piala Indonesia.
Hitungan peluang ini baru prediksi. Tidak menutup kemungkinan sesuatu yang tidak terduga bisa terjadi. Paling penting, Eka Ramdani, dkk. harus berjuang melepaskan beban mental dari embel-embel gelar juara, agar bisa memaksimalkan poin dari laga sisa. Ingin main di kancah internasional, otomatis harus melirik target di Piala Indonesia.
Sumber: PR
By: BP
Posts
0 comments:
Post a Comment