BISA MENGGELAR PERTANDINGAN DI STADION SILIWANGI

GELANDANG Persib Bandung Cucu Hidayat (kedua kiri) menguasai bola yang akan disodorkan kepada rekannya pada latihan "game" di Stadion Siliwangi Bandung, Senin (26/4). Persib akan melawan Persitara pada Djarum Liga Super Indonesia 2009-2010 di Stadion Soemantri Brodjonegoro Kuningan, Jakarta, Rabu (28/4).* ANDRI GURNITA/"PR"
BANDUNG, (PR).-
Persib Bandung akhirnya mendapatkan kepastian izin menggelar laga lima kandang tersisa pada Kompetisi Djarum Liga Super Indonesia (DSLI) di Stadion Siliwangi Bandung. Izin diberikan pihak kepolisian dan pengelola stadion dengan catatan bobotoh bersedia tertib dan menjaga kenyamanan dan keamanan bersama.
Hal tersebut terungkap dalam rapat bersama antara pihak Kepolisian Kota Besar (Polwiltabes) Bandung, TNI, Manajemen Persib, Panitia Pelaksana Pertandingan (Panpel) Persib, bersama perwakilan bobotoh di Aula Utama Polwiltabes Bandung, Jln. Merdeka Kota Bandung, Senin (26/4) malam.
Wakapolwiltabes Bandung Ajun Komisaris Besar Purwolelono mewakili kapolwiltabes yang berhalangan hadir mengatakan, pihaknya memberikan izin kepada panpel yang akan menyelenggarakan lima pertandingan kandang Persib di Stadion Siliwangi. Menurut dia, izin diberikan dengan catatan, bobotoh mau memperbaiki sikapnya atas kejadian di Karawang, Sabtu kemarin.
"Izin sudah oke, tetapi dengan syarat bobotoh mau tertib dan menjaga keamanan bersama. Selain itu, panpel juga harus bisa menyediakan acara nonton bareng untuk menampung bobotoh yang tidak kebagian tiket," katanya.
Ia mengatakan, izin lima untuk pertandingan tersebut akan terus dievaluasi setiap pertandingan. Pihaknya tidak akan segan-segan mengambil keputusan tegas bila di laga kandang pertama melawan Persipura di Siliwangi, Minggu (2/5) nanti, bobotoh tidak mau diatur dan malah membuat kericuhan.
"Kami akan lihat dulu di pertandingan Minggu. Kalau tidak kondusif dan bobotoh sulit diatur serta tidak menjaga ketertiban akan kita evaluasi kembali izinnya," katanya.
Sementara itu, Kepala Staf Garnisun Bandung Marsekal Pertama TNI Wahyudin Karnadinata mengatakan, semua pihak harus malu bila bertindak rusuh. Sebagai warga negara yang beragama dan berlandaskan Pancasila harusnya bisa bertindak lebih baik dan santun.
"Saya harap kejadian penonton menerobos pagar, melempar benda ke lapangan, memukuli wasit, dan tindakan anarkistis lainnya tidak terjadi dan terulang lagi di Bandung. Bobotoh harus bisa membayar tindakan ricuh di Karawang dengan sikap tertib dan santun selama Persib bermain," katanya.
Manajer Persib Umuh Muchtar mengatakan, kepercayaan yang diberikan pihak kepolisian dan TNI harus bisa di jawab dengan baik oleh bobotoh.
"Kami berharap bobotoh membuktikan diri untuk bersikap santun. Kami sudah dipercaya kepolisian dan TNI. Oleh karena itu, kita harus sama-sama menjaga kepercayaan itu. Kalau tidak main di Bandung, Persib mau main di mana lagi?," katanya.
Menurut dia, bila penonton bisa menjaga ketertiban di pertandingan kandang melawan Persipura nanti, pihaknya akan mengajukan Stadion Siliwangi sebagai tempat pelaksanaan babak "16 Besar" Piala Indonesia. "Kalau ricuh lagi, itu sudah keterlaluan. Lebih baik saya mundur saja mengurus Persib bila terus-menerus rusuh," ujarnya.
Sekretaris Panpel Persib Budhi Bram Rachman mengatakan, untuk mengantisipasi membeludaknya penonton pihaknya akan menaikkan harga tiket dan mengadakan acara nonton bareng di Lapangan Tegallega, GOR Pajajaran, dan Stadion Persib.
Sumber: PR
By: BP
0 comments:
Post a Comment