Hampir Berakhir

10 January 2010

CUMA 4 kemenangan, 3 imbang, dan 5 kekalahan. Lebih banyak kebobolan daripada mencetak gol. Margin posisi dari pucuk klasemen juga tergolong terjal, defisit dua belas poin!

Itulah bekal statistik Persib Bandung, "raksasa" Jawa Barat yang musim ini bernafsu untuk merebut mahkota juara Liga Super Indonesia 2009-2010. Namun, dengan raihan pas-pasan perjalanan hampir separuh musim, apakah target pencapaian gelar juara cukup realistis untuk Persib Bandung musim ini?

Lontarkan pertanyaan ini kepada Eka Ramdani (25). Motor serangan Persib ini masih memancarkan optimisme, meskipun itu diucapkannya dalam suara pelan dan eksperesi ragu penuh kekecewaan.

"(Misi juara) Belum berakhir. hasil imbang di kandang seperti ini memang menyedihkan. Tetapi, masih ada banyak pertandingan dan masih banyak poin yang bisa kami dapatkan. Saya harap bobotoh tidak menghentikan dukungan kepada kami," kata Eka dengan suara pelan dan wajah tertunduk sesaat setelah Persib ditahan imbang Persija Jakarta 0-0 dalam pertandingan tanpa penonton di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Sabtu (9/1) malam.

Hasil imbang dalam duel sarat gengsi melawan Persija memang membuat Persib berada dalam posisi stabil di tengah klasemen, peringkat kedua belas dengan koleksi 15 poin dari 12 pertandingan. Dengan jumlah laga yang sama, Eka dkk. terpaut dua belas angka dari Arema Indonesia, pemuncak klasemen yang juga merupakan kandidat juara. Untuk sebuah tim bertargetkan takhta juara, posisi ini jelas tergolong mengkhawatirkan.

Yang lebih membuat Eka cukup kecewa adalah performa Persib yang dinilainya masih belum stabil dan cenderung menurun. Terutama ketika menghadapi Persija. Eka menganggap "Pangeran Biru" kewalahan, khususnya ketika harus bertarung di sektor tengah.

Dalam duel kontra Persija, Persib memang menampilkan skema 4-4-2, berpaling dari pakem normal 3-5-2. Lini tengah diisi Hilton Moreira, Cucu Hidayat, Atep, dan Eka sendiri yang diplot sebagai gelandang bertahan. Strategi ini tampaknya diambil untuk mengantisipasi absennya Gilang Angga, Suchao, dan Hariono.

Namun, Eka mengakui kondisi ini justru membuat Persib keteteran menghadapi lini tengah Persija. Dia sendiri merasa terbebani untuk melapis pertahanan, padahal peran naluriahnya adalah seorang gelandang serang.

"Persija mempunyai bek sayap dan gelandang-gelandang yang kuat. Oleh karena itu, kami kesulitan di tengah dan dipaksa lebih banyak bertahan. Saya sendiri memang diplot sebagai gelandang bertahan sehingga tidak bisa banyak membantu penyerangan. Hal inilah yang membuat kami kesulitan, terutama untuk mengalirkan bola di tengah," ujarnya.

Absennya Suchao dan Hariono dengan jujur diakui Eka cukup mengurangi ketangguhan lini tengah Persib. Ketika ada Hariono, Eka bisa lebih mengeksplorasi kemampuannya dalam mengatur irama serangan bersama Suchao. Sementara itu, ketika dua tandemnnya itu hilang, pemain mungil ini harus fokus menahan gempuran para gelandang Persija yang punya postur lebih besar seperti Fahrudin Musta dan Baihakki Khaizan. Selain itu, aksi bagus yang ditampilkan Ismed Sofyan di sektor sayap dinilai Eka sebagai salah satu peredam agresivitas Persib di kandang sendiri.

"Seharusnya, absennya Suchao dan Hariono bisa ditutupi pemain lain karena kami bekerja secara tim. Namun, saya tidak bisa menyangkal kalau absennya mereka cukup memengaruhi kerja tim ini," ujarnya.

Meski tidak bisa menutupi kekecewaaannya, Eka menegaskan dirinya dan Persib harus segera bangkit. Kemenangan pada laga PSPS adalah kewajiban yang harus ditunaikan "Pangeran Biru" jika masih ingin menjaga peluang menjadi kampiun. Namun, kalau sampai Persib tidak bisa melewati hadangan tamu asal Pekanbaru itu, Persib tampaknya mesti mengubah target. (Arif Budi K./"PR")***

Sumber: PR

By: BP

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger