Pada pertandingan kemarin, Hiton memang diganjar kartu merah langsung oleh wasit Yandri karena diduga memukul pemain Arema, Irfan Raditya yang tengah mengawalnya. Namun, keputusan tersebut diberikan Yandri setelah berkonsultasi dengan asisten wasit, Tri Wahyudi.
"Wasit tidak melihat kejadiannya. Saya yang sebenarnya dipukul oleh dia. Setelah dipukul, saya langsung memasang kuda-kuda. Saat saya memasang kuda-kuda, dia pura-pura jatuh. Padahal saya tidak memukulnya," ujar Hilton.
"Jika wasit selalu berbuat seperti itu, saya tidak mau main lagi di sini," tegas Hilton.
Hilton tampaknya memang sangat kecewa dengan keputusan wasit tersebut. Sesaat setelah diusir dari lapangan pun Hilton masih berusaha menanyakan keputusan tersebut kepada asisten wasit, Tri Wahyudi. Namun, protes tersebut tidak ditanggapi.
Saat hendak masuk ke ruang ganti, Hilton pun beberapa kali mencoba berkomunikasi dengan Irfan. Namun, usahanya itu pun dihalangi sejumlah petugas Panpel Arema.
Keputusan wasit yang memberikan kartu merah kepada Hilton pun disayangkan Manajer Persib Bandung, H. Umuh Muchtar. "Seharusnya wasit hanya memberikan kartu kuning. Karena, dia tidak melihat langsung kejadian itu," kata Umuh.
Namun, Umuh tidak akan mengambil tindakan untuk banding atas kasus tersebut. Menurutnya, hal itu hanya akan sia-sia saja. "Mau bagaimana lagi," ujarnya.
Meski tidak melihat kejadian itu, pelatih Jaya Hartono pun sependapat dengan Umuh. "Seharusnya kalau tidak melihat langsung, wasit hanya memberikan kartu kuning, bukan kartu merah," ujar Jaya.
Untungnya, situasi itu tidak bisa dimanfaatkan Arema untuk mencetak gol. Dengan begitu, Persib masih bisa meraih satu poin di kandang Arema. (awal/"GM")**
Sumber: Galamedia
By: BP
0 comments:
Post a Comment