
RETAKAN pada dinding Stadion Si Jalak Harupat di Kecamatan Kutawaringin, Kab. Bandung, akibat gempa 2 September 2009 lalu. Stadion ini terancam tidak bisa digunakan sebagai "home ground" pertandingan Persikab Kabupaten Bandung dan Persib Bandung, karena belum diperbaiki.* M. GELORA SAPTA/"PR"
BANDUNG, (PR).-
Stadion Si Jalak Harupat terancam tidak bisa digunakan sebagai home ground pertandingan Persikab Kabupaten Bandung dan Persib Bandung pada Kompetisi Sepak Bola PSSI 2009-2010. Hal itu akibat belum adanya langkah nyata perbaikan kerusakan akibat gempa dua pekan lalu. Padahal, Persikab rencananya mengawali pertandingan kandang pada 25 Oktober, sedangkan Persib 21 November.
Supervisor Pengawas Pengelola Stadion Si Jalak Harupat Ruslani, ketika dihubungi Rabu (30/9) malam, mengatakan bahwa saat ini pengajuan dana mengenai perbaikan stadion sudah disampaikan kepada panitia anggaran eksekutif Pemkab Bandung. "Katanya di APBD Perubahan akan dialokasikan, tetapi saya masih belum tahu besarannya," ujar Ruslani.
Ruslani mengatakan, seharusnya stadion sudah mendapatkan perbaikan sebelum laga kandang Persikab, 25 Oktober mendatang. Tim Persib juga rencananya akan menggunakan Stadion Si Jalak Harupat pada pertandingan 21 November.
Jika sampai waktu yang ditentukan belum ada kejelasan mengenai alokasi anggaran, Ruslani mengatakan bahwa terpaksa pihaknya menunggu hingga 2010. "Kalau tidak bisa di APBD Perubahan, terpaksa harus menunggu tahun anggaran berikutnya," ujar Ruslani.
Berdasarkan pantauan "PR" beberapa waktu lalu, ada beberapa kerusakan, namun tidak mengganggu struktur utama bangunan stadion tersebut. Di bagian selatan, ada tembok yang roboh. Namun, tembok itu bukan penyangga struktur utama bangunan tempat duduk tribun penonton, meski temboknya menyambung hingga bagian atas bangunan beton tribun. Tembok yang roboh ini menjadi tempat memasang pintu gerbang bagian selatan. Begitu juga dengan tembok yang retak adalah bangunan gapura, yang posisinya terpisah dari bangunan stadion.
Kerusakan lainnya pada bagian dudukan lampu yang ada di atap stadion. Lampu-lampu itu banyak yang terlepas dari dudukannya dan sudah tidak fokus mengarah ke lapangan. Begitu juga dengan sumber air untuk stadion. Sumur-sumur mengalami kerusakan sehingga pompa tidak bisa menyedot air.
Ruslani mengatakan, untuk memperbaiki Stadion Si Jalak Harupat dibutuhkan dana sekitar Rp 350 juta. "Dana yang dibutuhkan untuk perbaikan bangunan, lampu-lampu, dan sumur," katanya.
Jika stadion si Jalak Harupat tidak bisa digunakan, kemungkinan Persikab dan Persib menjadi klub "musafir". Pilihan terakhir, kedua klub bisa memilih Stadion Siliwangi karena tidak ada lagi stadion yang representatif dengan jarak lebih dekat dari homebase kedua klub itu. (A-175) ***
Sumber Berita: Pikiran Rakyat
By: Balad Persib
0 comments:
Post a Comment