Wacana pembangunan stadion ini memang telah lama digulirkan Pemkot Bandung. Sejak Dada Rosada menjabat sebagai Wali Kota Bandung 2003, wacana pembangunan pun telah digulirkan.
Namun pembangunan sebenarnya baru dimulai pada 2007. Pada tahun itu baru dimulai pembebasan lahan oleh Pemkot Bandung. Pemkot Bandung membebaskan lahan sekitar 23 ha. Dari luas lahan tersebut, sekitar 5 ha untuk stadion utama, sedangkan sisanya untuk parkir kendaraan.
Pembangunan baru dilaksanakan pada 2009, tepatnya pada Oktober 2009. Tetapi pembangunan sedikit terkendala oleh tingginya curah hujan. Pada 2010, hujan mencapai 262 hari. Padahal saat itu tengah dilakukan pematangan lahan.
Menurut Kuasa Pengguna Anggaran Pembangunan Stadion Gedebage, Yayat Sudrajat, ekstremnya cuaca saat itu membuat pembangunan menjadi sedikit telat. Karena pematangan lahan tidak mungkin dilakukan saat tanah dalam keadaan basah.
Selain karena faktor cuaca, salah satu yang membuat pembangunan stadion sedikit terhambat yaitu akses menuju stadion. Untuk mempermudah akses menuju proyek, Pemkot Bandung sebenarnya telah mengajukan permohonan pembukaan akses jalan tol di Km 151 pada Februari 2009. Namun surat izin dari Kementerian Pekerjaan Umum ternyata baru dikeluarkan pada April 2010.
"Untuk membuka akses jalan tol memang menjadi kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum. Selama ini, pembukaan akses jalan tol untuk proyek pemerintah baru dua kali dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum. Selain untuk Stadion Gedebage, pembukaan lainnya yaitu di Lapindo Sidoarjo," kata Yayat.
Tetapi kini, pembangunan stadion telah mencapai sekitar 60 persen. Dalam waktu dekat, rumput stadion juga sudah mulai dipasang. Rumput yang akan digunakan adalah Zoysia matrella, jenis rumput yang memang diyakini cocok untuk lapangan sepak bola. Dan, rumput ini akan berkembang dalam waktu sekitar 4 bulan, atau bertepatan dengan selesainya pengerjaan stadion Gedebage.
Sumber: Galamedia
By: Khansa
0 comments:
Post a Comment