"Secara teknis bermain, bukan otoritas saya bicara. Tapi dari sudut psikologi dan motivasi, perombakan besar-besaran malah buat semuanya dari baru lagi," ujarnya, Selasa (24/7).
Menurut Harry, di putaran kedua, pemain lebih menemukan pola. Setelah masuknya Indra Thohir sebagai penasihat teknis, permainan semakin tajam.
"Tapi memang itu sudah mau akhir-akhir kompetisi. Pelatih semakin percaya diri dengan strategi yang dipakainya, dan ini menular pada pemain. Ada satu yang naik di Persib, willing to learn. Kemauan pemain untuk mau belajar," katanya.
Dia menuturkan, ini merupakan hal positif bagi Persib di musim mendatang. Dengan kondisi tim yang sudah lebih baik secara psikologis dan motivasi, Persib sebenarnya sudah siap untuk bisa terbang lebih tinggi dalam prestasi.
Menurutnya, tren motivasi pemain Persib Bandung di akhir musim kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2011-2012 memasuki puncaknya.
Di akhir musim ini, lanjutnya, Persib sudah menemukan bentuk rasa saling memiliki, rasa akan perjuangan, rasa bahwa Persib adalah tim hebat dan layak mendapatkan yang terbaik. Namun ia mengakui hal tersebut terbilang terlambat, karena baru terbentuk benar-benar di penghujung kompetisi.
"Putaran I hancur, tim sama sekali tidak menemukan feel-nya. Pelatih keras tapi kaku sehingga berdampak pada komunikasi pemain. Baik intra atau ke dalam dirinya sendiri, maupun interpersonalnya. Pemain turun PD-nya dan komunikasi di dalam dan di luar lapangan minim," kata Harry.
Sebelumnya, Manajer Persib Bandung, H. Umuh Muchtar memang telah mengisyaratkan tidak akan melakukan perombakan besar dalam tubuh skuad Persib. Manajemen hanya akan menambah pemain yang dianggap bisa menutupi kekurangan di musim lalu.
Sumber: Galamedia
By: Khansa
0 comments:
Post a Comment