Persib Ditantang Selektif Terhadap Legiun Asing

5 August 2011 Rencana pengurangan kuota pemain asing yang akan dilakukan PSSI pada musim mendatang disambut baik Persib Bandung. Dengan mengurangi jumlah pemain asing, musim depan pemain lokal lebih memiliki kesempatan bersaing.

Persoalan keuangan klub yang akan diawasi ketat oleh PSSI. Jika musim lalu setiap klub peserta Indonesia Super League (ISL) boleh memakai lima pemain asing, yakni tiga non-Asia dan dua pemain Asia. Setelah berdiskusi dengan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC), perubahan jumlah pemain asing akan dibatasi.

"AFC sudah berkonsultasi dengan kami dan itu cara terbaiknya. Lalu kami akan mulai menyeleksi pemain-pemain asing yang benar-benar berkualitas dan track record nya jelas," ungkap Direktur Kompetisi Sihar Sitorus kepada wartawan di Jakarta beberapa waktu lalu.

Tak ingin hal itu terjadi lagi, maka mulai musim depan PSSI akan tegas memberlakukan peraturan 3+1 untuk pemain asing, yakni tiga pemain non-Asia serta satu pemain Asia. Kontrak pemain asing selama ini cukup tinggi dan kadang merusak neraca keuangan klub. Selain itu, kehadiran para pemain asing itu dianggap menghambat karier para pemain lokal, yang berimbas pada buruknya prestasi timnas Indonesia.

Maklum, masih banyak yang beranggapan bahwa peran pemain asing di klub begitu penting. Tidak jarang, klub banyak bergantung pada pemain asing di sejumlah posisi. Tapi pada akhirnya pemain lokal harus tertinggal.

Kenyataan tersebut dibenarkan sejumlah pengamat sepakbola di Bandung. Hasan Saputra selaku pemilik Saint Prima Football Academy (SPFA) menguraikan, pemain lokal di Bandung sebetulnya sudah memiliki karakter dasar yang bagus. Hanya sebagian besar tidak diberikan kesempatan. Itu baru pandangan umumnya saja.

Hasan melihat, biar bagaimanapun kalau bicara klub profesional seharusnya punya akademi pemain muda. “Pemain lokal seharusnya disedikan jalur masuk klub utama. Jika dikelola dengan bisnis yang benar, pemain yang bersinar bisa saja dijual lalu digunakan untuk membina lagi. Asalkan ada pengelola yang baik dan benar,” ujarnya.

“Musim depan kan APBD tidak ke kompetisi profesional. Di tingkat Pengcab PSSI itu bisa sangat bisa dimaksimalkan. Tapi, arahnya harus jelas jangan asal membuat kompetisi pembinaan,” imbuh Wakil Manajer Persib di tahun 2004 itu.

Menurutnya, Persib bisa memanfaatkan aset yang bisa dikatakan tidak akan ada habisnya di Bandung maupun sekitarnya. Jika membandingkan dengan klub ISL lainnya, yakni Pelita Jaya, Arema FC dan Semen Padang yang serius mengurusi pemain lokal, Persib sebetulnya bisa saja menjadi klub yang berorientasi mengembangkan bibit-bibit pemain lokal.

“TC Persib junior tahun 2003 misalnya, ada beberapa pemain yang wakti itu ikut seperti Jejen, Joan Juansyah, dan Wildansyah. Mereka saat ini sudah bisa masuk skuad utama Persib. Yang seperti itulah seharusnya pembinaan dilakukan,” jelasnya.

Dalam kurun tiga musim terakhir, sederetan pemain bintang dihadirkan manajemen Persib Bandung ke Kota Kembang namun titel jawara di Indonesia tak kunjung didapat. Selama 16 tahun pula tim Maung Bandung hingga sekarang dipaksa puasa gelar.

Pelatih yang sempat mengantarkan Persib juara edisi pertama Liga Indonesia Indra Tohir menilai, ada yang harus diperbaiki dalam beberapa sisi. "Saya hanya menganggap ada beberapa bagian tubuh klub yang belum bisa naik kelas. Yang lainnya sudah bagus, tapi ada yang tertinggal," kata Indra beberapa waktu lalu.

Menurutnya, hal paling penting dilakukan evalusi klub apakah sudah dilakukan dengan benar atau tidak?. "Yang dilakukan seharusnya evaluasi terhada produk dan proses. Menurut saya, ada yang salah di produknya. Tidak bisa dikatakan seseorang hanya karena bermain di liga lantas mengklaim dirinya profesional. Dibutuhkan niat dan tekad yang besar," tegasnya.

Indra justru membela karakter pemain di masa lampau berbeda dengan para pemain sekarang. Hal itu sepatutnya bisa ditiru oleh pemain lokal. "Dulu, pemain Persib boleh berstatus amatir tapi tidak dengan karakternya," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Manajer Persib Dedi Firmasnyah akan melakukan evaluasi terhadap pemain asing setelah keputusan PSSI soal mengurangi pengurangan kuota. “Kita tunggu saja. Karena saat ini prioritas ialah mendatangkan pelatih. Tim kecil sudah ditunjuk untuk menentukan pelatih musim depan. Baru, setelah terpilih akan jelas siapa pemain yang dipertahankan atau justru dilepas,” kata Dedi saat menghadiri Buka Puasa Harian Seputar Indonesia.

Dedi menambahkan, saat ini pengunguman pelatih bukan karena sengaja mengulur waktu. Tapi, sambil menyelesaikan administrasi dengan PSSI barulah Persib akan bergerak untuk menentukan arah.

Sumber: BolaIndo
By: BP

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger