Wacana peleburan LSI dan LPI inilah yang kini menjadi bahan perbincangan dan polemik. Meskipun dianggap sebagai jalan tengah untuk menyelesaikan "konflik" tersisa dari Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI beberapa waktu lalu, wacana peleburan dua kompetisi ini berpotensi memunculkan penolakan, terutama dari klub-klub yang sudah bertahun-tahun merangkak ke level kompetisi tertinggi.
"Bagaimanapun, tidak mungkin LSI dan LPI digabungkan. Kalau PSSI memaksakan kehendaknya, penggabungan LSI dan LPI akan menimbulkan gejolak baru. Apalagi, LPI 'kan belum menyelesaikan kompetisinya," kata mantan pemain dan pelatih Persib, Risnandar Soendoro.
Gejolak yang disinyalir bakal terjadi oleh Risnandar, sudah menunjukkan tanda-tandanya. Beberapa klub secara terbuka sudah menyatakan penolakannya atas gagasan ini. "Kalau kita digabungkan dengan LPI, apakah klub-klub yang lain akan diam saja," cetus asisten pelatih Pelita Jaya, Djadjang Nurdjaman.
Dari sejumlah opsi yang ditawarkan PSSI, seperti yang pernah disampaikan anggota Komite Eksekutif, drg. Toni Aprilani akhir pekan lalu, hampir semuanya berpotensi menimbulkan perdebatan. Penggabungan dua kompetisi berbeda, pembagian wilayah, merger dua klub sekota, semuanya sulit diterima klub-klub yang sudah mapan.
"Sebenarnya, konsep kompetisi sekarang sudah bagus. Tinggal perbaikan di sana-sini saja, termasuk ketegasan PSSI dalam memverifikasi klub profesional," kata Risnandar.(endan suhendra/"GM")**
Sumber: Galamedia
By: BP
0 comments:
Post a Comment