"Itu wasit enggak bener," ujarnya usai pertandingan.
Menurut Jaya, wasit lagi-lagi tidak bisa melindungi pemain Persib. Banyak keputusan pelanggaran yang seharusnya bukan pelanggaran. Begitu pula sebaliknya.
Akibatnya, lanjut Jaya, di babak pertama para pemain Persib terpancing emosinya. Buntutnya permainan Persib menjadi tidak berkembang.
"Keputusan banyak yang tidak benar. Seharusnya wasit bisa menilai mana yang niat mencederai dan mana yang tidak," tegas Jaya kepada wartawan Galamedia, Brilliant Awal, usai pertandingan.
Namun berbeda dengan Jaya, Manajer Persib Bandung, H. Umuh Muchtar menganggap wasit telah bertindak cukup baik. Jika ada kesalahan, maka itu masih dalam tahap kewajaran.
"Kalau ada yang salah, itu wajar. Bukan kita saja yang menerima keputusan yang salah, Persela pun menerimanya," katanya.
Umuh memang tidak ingin menyalahkan wasit untuk kekalahan Persib dari Persela. Baginya kekalahan harus diterima dengan jantan.
"Kalau kalah ya sudah, kalah saja. Saya tidak ingin menyalahkan siapa-siapa. Saya tidak ingin mencari-cari alasan," katanya.
Bahkan Umuh meminta agar bobotoh yang menilai kekalahan yang ditelan Persib kali ini. "Biar masyarakat saja yang menilainya. Saya tidak ingin mencari alasan," katanya.
Pada pertandingan kemarin, wasit memang mengeluarkan tiga kartu kuning bagi pemain Persib. Ketiganya diberikan kepada Nova Arianto, Maman Abdurrahman, dan Hariono. Ketiganya diganjar kartu kuning karena dianggap melakukan pelanggaran yang cukup keras kepada pemain Persela.
Pelatih Persib Bandung Jaya Hartono mengaku cukup kecewa
atas kekalahan timnya 0-1 dari tuan rumah Persela Lamongan, pada pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010, di Stadion Surajaya Lamongan, Minggu (4/4) malam.
Gol semata wayang tuan rumah dicetak Fabiano Belrame pada menit ke-42. Tapi menurut Jaya gol itu tak perlu terjadi jika anak asuhnya mau bermain ngotot.
"Kalau saja mau ngotot, gol Fabiano tidak perlu terjadi," kataJaya
Jaya mengakui di babak pertama timnya tidak dapat berkembang, bahkan lebih banyak tertekan. Untungnya di babak kedua Persib sudah bisa bangkit.
"Sayangnya Airlangga tampaknya kecapekan. Sedangkan kita tidak punya lagi stok penyerang lainnya," ujar Jaya.
Sedangkan asisten pelatih Persela Lamongan, Djoko Susilo mengatakan, kunci sukses timnya mengalahkan Persib yaitu motivasi tinggi yang dimiliki anak asuhnya.
"Anak-anak ternyata tidak minder menghadapi tim sekelas Persib. Bahkan motivasi mereka bertambah tinggi," ulas Djoko.
Ia pun mengaku cukup puas dengan hasil tiga poin yang diperolehnya di kandang sendiri tersebut. Dengan kemenangan itu Persela pun sedikit menjauh dari zona degradasi.
"Mudah-mudahan kemenangan ini menjadi modal untuk menghadapi laga-laga berikutnya," tukas Djoko.
Sumber: Galamedia
By: BP
0 comments:
Post a Comment