Klub Harus Buat Rencana Bisnis

4 September 2009 JAKARTA, (PR).-
PT Liga Indonesia menyarankan delapan belas klub peserta Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010 untuk membuat rencana bisnis sebagai sumber pembiayaan operasional selama menjalani kompetisi LSI. Saran ini muncul setelah melihat sebagian besar klub LSI saat ini masih bergantung pada pendanaan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Rencana bisnis ini lebih baik dibuat untuk jangka 2-3 tahun ke depan untuk memenuhi pendapatan tim di luar APBD dan ticketing yang selama ini menjadi sumber dana terbesar klub. "Bisnis klub harus bisa berjalan dari sektor lainnya, seperi merchandise, jersey, TV right, atau apa pun yang intinya yang berkaitan dengan sepak bola," ujar Corporate Secretary Liga, Tigor Shalom Boboy, di Sekretariat Liga, Jakarta, Selasa (1/9).

Proyeksi plan bisnis ini perlu dilakukan klub, untuk membantu klub melepaskan ketergantungan pada penggunaan dana APBD. "Target kami diharapkan pada 2012 klub kita sudah bisa mandiri. Klub-klub di Eropa pun kalau ada yang pakai dana bantuan pemerintah, itu memang pilihan terakhir," ujarnya.

Menurut Tigor, bisnis termudah yang dapat memberikan masukan untuk klub adalah melalui penjualan merchandise. "Selama ini untuk merchandise, baru Persib Bandung yang melakukan bisnis tersebut dan hasilnya masuk ke klub. Contohnya dengan melakukan penjualan Persib Card, atau apparel tim, ini juga salah satu pemasukan terbesar yang bisa ditarik oleh klub," ungkap Tigor.

Selama ini selain dari APBD, klub mendapatkan pemasukan yang besar dari sponsor dan penjualan tiket. Namun, hanya ada segelintir klub yang memiliki hasil penjualan tiket bagus di antaranya Persijap Jepara, Persib, Arema, Sriwijaya FC, dan Persela. "Persib adalah tim yang pendapatan ticketing-nya terbesar. Dari satu pertandingan, Persib bisa meraup Rp 400 juta," tuturnya. (A-161) ***

sumber Berita: Pikiran Rakyat

by dukunpersib

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger