Robby Darwis Siap Dipecat

30 December 2009
BANDUNG (SI) – Sikap legawa ditunjukkan Asisten Pelatih Persib Robby Darwis. Kang Robby, demikian dia biasa dipanggil,siap menerima apa pun keputusan hasil evaluasi manajemen.

Robby menilai apa yang dilakukan manajemen adalah sesuatu yang wajar. Untuk itu dia akan menghargai segala keputusan demi kemajuan Persib.“Secara pribadi saya setuju jika manajemen melakukan evaluasi.Saya pun siap menerima segala keputusan yang diambil manajemen tim sekalipun jika saya terkena dampaknya, diberhentikan, saya siap mundur,” ungkap Robby.

Mantan kapten Persib era 1980- an ini siap mendukung pelatih baru yang ditunjuk manajemen jika nanti memang terjadi pergantian pelatih.Tapi, itu pun kalau dirinya masih dipercaya menjadi asisten pelatih. “Jika nanti saya ternyata masih membantu Persib,tentu saja saya juga siap mendukung pelatih yang nantinya akan ditunjuk manajemen,”ucap Robby.

Setelah kekalahan 0-3 Maung Bandung dari Persema Malang, manajemen langsung berinisiatif melakukan evaluasi menyeluruh menyangkut kinerja tim.Evaluasi menjadi terasa lebih penting karena dari 11 pertandingan yang sudah dimainkan pasukan Jaya Hartono, Persib terdampar di peringkat 12 dengan 14 poin hasil empat kali menang dan dua kali seri. Berdasarkan hasil itu, manajemen Persib langsung menegaskan akan segera melakukan evaluasi.

Siapa pun yang dinilai tidak memberikan kontribusi akan didepak sebagai pertanggungjawaban kepada pihak konsorsium sebagai penyokong dana. “Evaluasi pasti akan kami lakukan secepatnya.Namun,untuk pergantian pemain atau pelatih sepertinya baru akan kami lakukan di putaran kedua nanti.Saya harap ini menjadi motivasi bagi pemain untuk tampil lebih maksimal lagi agar di paruh musim nanti tidak didepak,” papar Manajer Persib Umuh Moechtar.

Banyaknya pemain bintang yang menghiasi skuad Persib ternyata belum mampu menyulap prestasi yang diinginkan. Cristian Gonzales,pemain yang diandalkan menggedor dan merobek jala lawan, masih mencari bentuk permainan terbaiknya. Langganan top skor pentas sepak bola nasional selama empat musim berturut-turut itu baru menyumbangkan satu gol bagi Persib. (raka zaipul)

Sumber: SINDO
By: BP
Read more >>

Persib VS Persija Butuh Pengamanan Lebih

29 December 2009
BANDUNG, (PRLM).- Panitia pelaksana (panpel) pertandingan masih terus mengusahakan laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta bisa tetap digelar di Stadion Si Jalak Harupat Soreang. Koordinasi dengan sejumlah pihak gencar dijalin dengan harapan keputusan bersama unsur musyawarah pimpinan daerah Kabupaten Bandung yang melarang Persib menggelar partai bergengsi dengan sang musuh bebuyutan di Stadion Si Jalak Harupat bisa direvisi.

"Kami akan terus meyakinkan mereka kalau partai tersebut dapat diselenggarakan dengan aman dan lancar. Bagaimanapun juga kami ingin membuat tim dan bobotoh sama-sama nyaman. Tim dapat menggelar laga kandang tanpa perlu jauh-jauh ke luar kota dan bobotoh pun bisa tetap memberikan dukungan langsung saat partai bergengsi itu digelar," tutur Sekretaris Panpel Budi Bram Rachman.

Beragam langkah antisipasi kerusuhan yang ditakutkan banyak pihak sudah mulai disiapkan. Di antaranya dengan meminta kepada pihak pengamanan untuk mempersiapkan kekuatan personel yang lebih banyak daripada saat mengawal pertandingan-pertandingan Persib sebelumnya.

Selain itu, ia pun akan melakukan pendekatan kepada bobotoh sekaligus meminta pengertian mereka untuk tidak berbuat onar. Dengan demikian, publik akan tahu bahwa bobotoh bisa berlaku tertib dan diharapkan di kemudian hari pelarangan seperti ini di pertandingan lainnya tidak akan lagi terjadi.

Jaminan senada juga disampaikan Manajer Persib Umuh Muchtar. "Kalau sampai ada kerusakan saat pertandingan Persib melawan Persija nanti, saya siap bertanggung jawab. Saya yakin bobotoh juga kini sudah dewasa dan tidak akan melakukan perbuatan yang akan merugikan," ucapnya.

Lagi pula, menurut Umuh, ia yakin tidak akan ada seorang Jakmania pun yang berani datang ke Bandung. Kalau sudah demikian tidak akan ada pula asalan yang dapat memancing amarah bobotoh untuk berbuat tindakan anarkistis. Bahkan kalau perlu, bobotoh yang datang ke stadion bisa saja diminta untuk menanggalkan semua atribut berbau Persib yang biasa
mereka gunakan.

Hasil pendekatan kepada berbagai pihak itu akan diputuskan Selasa (29/12). Jika pada akhirnya tetap dilarang, panpel akan mulai bergerak menyurvei stadion-stadion yang diajukan PT Liga Indonesia sebelum menentukan pilihan tempat yang akan digunakan sebagai kandang sementara. (A-184)***

Sumber: PR
By: BP


Read more >>

Jaya Kemungkinan Besar Bakal Dipecat


TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
JAYA HARTONO (PELATIH PERSIB)
SELASA, 29 DESEMBER 2009 | 10:09 WIB

BANDUNG, TRIBUN - Manajemen Persib Bandung kemungkinan bakal melengserkan Jaya Hartono dari kursi pelatih tim Persib seusai putaran pertama Liga Indonesia 2009-2010. Selain itu, sejumlah pemain yang dinilai memiliki rapor merah juga bakal diganti.

Perombakan ini dilakukan menyusul desakan pihak konsorsium selaku penyandang dana yang sudah gerah dengan kinerja pasukan Jaya Hartono yang tak kunjung membaik. Terakhir Persib dibantai Persema Malang 0-3.

"Buat saya, ini berat dan seperti buah simalakama. Hubungan emosional saya dengan pelatih dan pemain sudah dekat, tapi saya tak bisa berbuat apa-apa sebab konsorsium meminta pada saya untuk melakukan perombakan. Dan itu akan dilakukan seusai putaran pertama nanti," kata Manajer Persib H Umuh Muhtar, Senin (28/12).

Kemarin sore di ruangan rapat Mes Persib, Umuh menggelar pertemuan tertutup dengan pelatih, asisten pelatih, dan pemain yang hadir. Sebelumnya, Jaya juga melakukan pembicaraan dari hati ke hati dengan para pemain. Latihan rutin yang rencananya digelar sore kemarin pun dibatalkan.

Menurut Umuh, pelatih dan pemain sudah memahami persoalan ini. Pihaknya akan bersikap profesional menyikapi kinerja Persib yang masih terpuruk. Semua pihak, kata Umuh, merasa tidak nyaman dengan hasil yang diperoleh Persib sampai saat ini. Dari sebelas kali bertanding, Persib baru mengoleksi 14 poin dan masih terpaku di urutan ke-12 klasemen sementara.

Umuh menegaskan, jika prestasi Persib tetap terpuruk, sudah bisa dipastikan konsorsium dan para sponsor akan meninggalkannya. Karena itu, ia akan mengambil langkah radikal untuk menyelamatkan Persib. "Suka atau tidak suka, perombakan ini harus dilakukan," ujarnya.

Meski berat, Umuh tetap berharap Persib bisa jadi juara di musim ini. Kalaupun sulit tercapai, setidaknya bisa menghuni papan atas klasemen. Yang pasti, kata Umuh, pihaknya tak ingin Persib sampai terdegradasi. "Kalau tahun ini nggak jadi juara, tahun depan saya akan berusaha lebih keras lagi agar Persib jadi juara," kata Umuh.

Tentang rencana pemecatan dirinya, Jaya enggan berkomentar. Jaya hanya menegaskan dirinya tetap fokus melatih tim Persib, terutama menjelang tarung melawan Persija Jakarta pada 9 Januari mendatang.

"Tadi (Senin sore, Red) saya sudah berbicara dengan pemain untuk membangkitkan kembali motivasi bertanding kita. Mulai besok (Selasa, Red) kita latihan seperti biasa meskipun tanpa diikuti oleh enam pemain yang dipanggil timnas dan seorang yang izin pulang ke negaranya," kata Jaya.

Soal laga Persib vs Persija, Umuh menjamin akan berlangsung aman dan lancar. Kalaupun ada kerusakan, ia siap menggantinya. Sampai kemarin, kata Umuh, pihaknya masih bernegosiasi dengan Muspida Kabupaten Bandung agar laga yang dinantikan bobotoh itu bisa digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang.

Menurut Umuh, ada beberapa opsi terkait big match tersebut. Pertama, pertandingan digelar di Stadion Si Jalak Harupat dengan penonton tanpa atribut Persib. Kedua, laga digelar di Bandungtanpa penonton, dan terakhir digelar di luar Bandung. (san/tor)


Sumber: Tribun Jabar

By: BP

Read more >>

Partai Persib vs Persija Rela Tanpa Penonton


IMAM CAHYADI/GM
PARA pemain Persib meninggalkan ruangan setelah melakukan pertemuan dengan pelatih dan manajer di Mes Persib, Jln. Ahmad Yani Bandung, Senin (28/12).
AHMAD YANI,(GM)-
Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Persib Bandung tetap mengupayakan big match melawan Persija Jakarta, 9 Januari mendatang, bisa tetap dipentaskan di Bandung, meski harus tanpa kehadiran penonton. Surat pengajuan izin pertandingan tanpa penonton itu sudah dilayangkan Panpel Persib kepada pihak kepolisian, Senin (28/12).

"Kita masih mengupayakan pertandingan lawan Persija tetap dilaksanakan di Bandung, meski harus tanpa dihadiri penonton," kata Sekretaris Panpel Persib, Budi Bram Rachman kepada "GM", Senin (28/12).

Adanya upaya pendekatan dengan Muspida Kab. Bandung yang sudah mengeluarkan larangan untuk pertandingan Persib kontra Persija itu, dibenarkan Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), H. Umuh Muchtar. Bahkan untuk pertandingan normal dengan penonton pun, Umuh mengatakan, pihaknya siap memberikan jaminan tidak akan terjadi apa-apa.

"Surat larangan dari Muspida Kab. Bandung memang sudah kita terima. Tapi kita masih akan mengusahakan pertandingan itu tetap bisa di Bandung, meski harus tanpa penonton. Bahkan untuk pertandingan dengan penonton, saya juga siap menjamin tidak akan ada apa-apa. Kalau sampai ada kerusakan, kita siap mengganti," katanya.

Umuh pun mengatakan, dalam rapat internal dengan Panpel Persib, sempat muncul opsi, kalau bisa ditonton, bobotoh tidak diperkenankan memakai atribut. "Opsi itu pun saya kira cukup bagus. Kita akan membicarakan lebih lanjut dengan pihak berwenang," katanya.

Lebih berisiko

Dikatakan Umuh, Persib keberatan kalau harus menggelar pertandingan melawan Persija di luar kota. Selain persoalan kerugian dan biaya besar, risiko terjadinya kerusuhan antara pendukung Persib dan Persija jauh lebih besar.

"Kalau pertandingan dimainkan di luar kota, pendukung Persib dan Persija bakal datang dan itu sangat berisiko terjadi bentrokan. Pengamanannya akan sangat sulit karena koordinasi kita dengan keamanan setempat kurang. Tapi kalau di Bandung, pendukung Persija pasti tidak akan datang," katanya. (B.82)**

Sumber: Galamedia
By: BP
Read more >>

Target Juara Direvisi!

AHMAD YANI,(GM)-
Menyusul hasil mengecewakan dalam 11 laga yang sudah dimainkan, Persib Bandung mulai merevisi targetnya di Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 ini. Kendati demikian, Persib belum menyatakan menyerah, karena target juara yang dicanangkan pada awal musim, masih akan terus diupayakan.

Adanya revisi target itu dikarenakan peluang Persib dinilai sangat berat setelah mengalami lima kekalahan dalam 11 laga awal. Beratnya peluang Persib itu diakui pelatih Jaya Hartono dan manajer tim, H. Umuh Muchtar.

"Situasi yang dihadapi Persib seperti musim lalu. Kalaupun saat ini peluang kita berat, itu dikarenakan persoalan jadwal. Ketika kita butuh poin untuk mengejar ketertinggalan, kita harus menjalani jadwal padat," kata Jaya, usai pertemuan dengan pemainnya di Mes Persib, Jln. A. Yani Bandung, Senin (28/12).

Sementara itu, Umuh mengatakan, catatan 4 kali menang, 2 seri, dan 5 kali kalah dalam 11 pertandingan Persib tergolong sangat mengecewakan. Menurutnya, hasil yang sudah ditorehkan itu membuat peluang Persib untuk menjadi juara sangat berat.

"Konsorsium pun sangat tidak puas dengan hasil sekarang. Dengan hasil sekarang, peluang kita sangat berat. Keinginan kita untuk menjadi juara memang tetap ada dan hal itu akan tetap diperjuangkan. Tapi untuk tahun ini yang penting posisi Persib tidak anjlok, apalagi sampai degradasi," papar Umuh.

Kehilangan pemodal

Dikatakan Umuh, kegagalan Persib meraih hasil memuaskan dalam 11 laga pertama ini memang telah memunculkan tekanan dari konsorsium yang merasa kecewa. Karena itu, sebagai manajer tim, ia harus segera melakukan perbaikan pada akhir putaran pertama ini.

"Hasil yang diraih sekarang memang membuat kita tidak nyaman. Karena itu, kita harus segera melakukan perbaikan. Sebab kalau prestasi Persib terus anjlok, dampaknya akan sangat luas. Pemilik modal, konsorsium yang selama ini kita perjuangkan, bisa meninggalkan Persib. Itu yang paling saya khawatirkan," kata Umuh.

Karena itu, kata Umuh, sasaran perbaikan dan perubahan yang akan dilakukan pada putaran kedua nanti adalah mempertahankan posisi Persib di papan atas. "Tidak juara pun tidak masalah, asal tetap di papan atas pada musim ini. Pada musim depan, kita dan konsorsium sudah memikirkannya (target juara, red)," katanya. (B.82)**

Sumber: Galamedia
By: BP
Read more >>

Pelatih Persib Akan Diganti

AHMAD YANI,(GM)-
Kendati sudah mendapat tekanan dari konsorsium, manajemen tim Persib Bandung masih memberikan kesempatan kepada pelatih dan pemainnya untuk memperbaiki kinerja tim hingga berakhirnya Putaran I Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010, akhir Januari mendatang.

Ditegaskan Manajer Persib, H. Umuh Muchtar, jika terpaksa harus ada pergantian pemain dan pelatih, hal itu baru akan dilakukan pada putaran kedua nanti.

Berdasarkan informasi yang didapatkan "GM", sejumlah nama pemain yang bakal direkrut Persib pada putaran kedua nanti memang sudah beredar, termasuk kemungkinan mendatangkan Ronald Fagundez. Bahkan meski palu belum diketuk, sejumlah nama pelatih pun mulai disebut-sebut.

"Saya memang sudah dituntut konsorsium (melakukan perbaikan, red). Meski bak buah simalakama karena sudah dekat dengan pemain dan pelatih, saya harus bersikap profesional. Tapi kepada pemain dan pelatih, saya sudah bilang untuk tetap tenang. Karena kalaupun ada pergantian, itu dilakukan pada putaran kedua nanti," kata Umuh, usai pertemuan dengan pelatih dan pemain di Mes Persib, Jln. A. Yani Bandung, Senin (28/12).

Pada hari pertama berkumpul, setelah beberapa hari diliburkan, Pelatih Persib, Jaya Hartono tidak langsung melakukan latihan, melainkan berdiskusi dengan seluruh pemainnya di dalam ruangan. Pertemuan berlangsung selama lebih dari 2 jam.

Kendati demikian, Umuh menolak menyebutkan kecenderungan, apakah pemain atau pelatih yang bakal terdepak jika prestasi Persib tak kunjung membaik dalam sisa putaran pertama ini. "Siapa pun bisa kena (terdepak, red). Ini tergantung penilaian dari tim yang dibentuk konsorsium. Selain konsorsium, sebagai manajer, saya juga harus punya sikap," katanya.

Ketika ditanya apakah perombakan komposisi timnya akan tetap dilakukan jika prestasi tim membaik dalam sisa putaran pertama ini, Umuh mengatakan, perubahan akan tetap dilakukan, sesuai dengan hasil evaluasi. "Meski membaik, pada putaran kedua nanti, perbaikan harus tetap dilakukan. Sebab di putaran kedua nanti Persib harus lebih agresif. Karena hasil sekarang ini membuat kita tidak nyaman," katanya.

Meski begitu, Umuh memastikan suasana tim sekarang masih kondusif. "Kalau ada yang merasa khawatir, mungkin itu buat orang yang merasa dirinya bakal terdepak saja," tegasnya.

Siapkan pengganti

Kendati belum mau menyebutkan siapa-siapa saja yang terancam terdepak, apakah pelatih atau pemain, Umuh tidak mengelak kalau dirinya, jajaran direksi, dan konsorsium sudah mulai mencari-cari calon penggantinya. Tapi, katanya, yang menjadi prioritas pencarian saat ini adalah pengganti Sinthaveechai "Kosin" Hathairattanakool dan Suchao Nuchnum yang masa edarnya akan berakhir pada Februari mendatang.

"Masa depan Kosin dan Suchao memang masih kita negosiasi ulang. Tapi untuk pencarian pengganti pemain, kita prioritaskan untuk mencari pengganti mereka (Kosin dan Suchao, red)," katanya. (B.82)**

Sumber: Galamedia
By: BP
Read more >>

Lawan Persija Penentuan Jaya

26 December 2009
Posisi Jaya Hartono sebagai pelatih Persib Bandung berada dalam sorotan. Manajemen Persib melempar sinyal bakal mendepak Jaya, jika performa tim tak kunjung membaik. Penentuannya adalah saat Persib menjamu Persija Jakarta pada 9 Januari nanti.

Manajer Persib Umuh Muhtar menyatakan, nasib Jaya bergantung hasil pertandingan itu. Jika menang, peluang Jaya bertahan semakin besar. Sebaliknya, jika Persib keok, pelatih asal Medan tersebut harus siap didepak.

'Sikap kami bakal ditentukan pencapaian di laga terdekat, yakni ketika menghadapi Persija. Kalau kalah, tentunya sangat keterlaluan. Tapi, kalaupun menang, tidak berarti posisi pelatih mutlak aman. Pengawasan dan evaluasi manajemen kini lebih ditingkatkan dalam setiap pertandingan,' ucap Umuh kemarin (25/12).

Manajemen Persik sebenarnya sudah mengevaluasi kinerja Jaya sejak kekalahan 0-3 dari Persema Malang pada 23 Desember lalu. Memang belum sampai pada rencana pemecatan, namun ada penekanan khusus terhadap pelatih 45 tahun itu. Terutama menyangkut strategi dan taktik yang dipertanyakan oleh para pemain.

'Selepas pertandingan di Malang, kami serius membicarakan kinerja pelatih. Apalagi, banyak pemain yang mulai berbicara menyangkut ketidaksesuaian strategi permainan yang diterapkan,' kata Umuh.

Menurut rencana, pekan depan ada evaluasi besar-besaran. Termasuk menyangkut hal teknis. 'Mengevaluasi pemain atau hal-hal yang bersifat teknis sebenarnya jadi tanggung jawab pelatih. Direksi hanya ingin menekankan kepada pelatih soal perlunya perubahan pola permainan. Pemain sudah menyampaikan hal itu,' katanya.

Gaya kepelatihan Jaya dianggap monoton. Para pemain pun mengeluh. 'Pola yang diterapkan pelatih selalu itu-itu saja. Jadi, lawan mudah membacanya,' kata Eka Ramdani, gelandang Persib. 'Alangkah lebih baik jika strategi yang digunakan berbeda ketika melawan tim yang berbeda pula,' sahut Atep, gelandang Persib lainnya.

Sumber: BolaIndo
By: BP
Read more >>

Persib Evaluasi Kinerja Putaran Pertama

Jaya Hartono, pelatih Persib Bandung (GOSport)
Mereposisi jadi tim profesional murni, bukan perkara sulit bagi Persib Bandung. Hanya dalam hitungan bulan, Persib sudah bisa sudah bisa melepaskan diri dari ketergantungan gelontoran dana pemerintahan daerah.

Bahkan, untuk membiayai ongkos prestasinya, Maung Bandung sangat piawai menghimpun dana besar. Nama besarnya di pentas sepakbola nasional, jadi rebutan pemilik modal kuat.

Selain konsorsium yang menggelontorkan dana, produk makanan dan kendaraan bermotor menghiasi dada kaos tim Persib.

“Ongkos prestasi sebuah kulb profesional memang sangat besar. Untungnya, banyak perusahaan dan pihak ketiga yang mau bergandengan tangan bersama Perib. Tapi, kewajiban kami juga jadi tidak mudah. Prestasi yang jadi ukuran keberhasilan mesti dihamparkan,” jelas Umuh Muchtar, Manajer Tim Persib pada GOSport.

Ironisnya, gelontoran dana besar yang menjamin perjalanan Pangeran Biru di kompetisi Liga Super 2009/2010 belum selaras dengan sepakbola prestasi yang digebernya. Prestasinya masih abu-abu. Maung Bandung masih berkutat di papan tengah klasemen Liga Super 2009/2010.

Materi pemain bintang yang menghiasi skuad Persib, ternyata belum mampu menyulap prestasi yang diinginkan. Christian Gonzales, pemain yang diandalkan menggedor dan merobek jala lawan, masih mencari bentuk permainan terbaiknya.

Langganan top skorer pentas sepakbola nasional empat musim berturut-turut itu, baru menyumbangkan satu gol bagi Persib di musim ini. Sedangkan striker lokal, Budi Sudarsono, yang didatangkan untuk lebih mendarahi timnya, malah belum sekalipun menjebol gawang kompetitornya. Bahkan, ia selalu jadi pilihan kedua pelatih Persib, Jaya Hartono.

“Cukup mengecewakan memang melihat kinerja pemain depan Persib di awal musim ini. Masak, pemain dengan reputasi hebat masih sulit mencetak gol. Sungguh, kami tidak bisa mendiamkan lagi kenyataan itu. Evaluasi besar-besaran dan menyeluruh untuk menyelamatkan Persib, harus segera dilakukan,” jelas Umuh.

Apa bentuk evaluasinya? Memang masih menjadi rahasia. Tapi, kencang beredar kabar kalau pemutusan kontrak kerja adalah muaranya. Dan, itu bisa menyapa siapa saja di tim Persib. Pasalnya, kinerja mereka belum mencermikan kehebatan tim yang punya target kencang jadi juara di akhir musim kompetisi.

Jaya sebagai aristek tim, bukan tidak mungkin jadi orang terdepan dalam evaluasi nanti. Indikatornya, prestasi Persib yang masih angina-anginan. Lumayan kuat saat menjadi tuan rumah. Tapi saat menjadi tamu, ketajaman anak asuhannya tidak muncul.

Sumber: VIVAnews
By: BP
Read more >>

Panpel Persib Tunggu Kepastian

BLK. FACTORY,(GM)-
Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Persib Bandung masih menunggu kepastian menyangkut "penolakan" Muspida Kab. Bandung terhadap laga kandang melawan Persija Jakarta, 9 Januari mendatang. Seperti diketahui, dengan alasan keamanan, Muspida Kab. Bandung tidak mengizinkan Persib menjamu Persija di Stadion Si Jalak Harupat.

"Sampai saat ini (kemarin, red), belum ada perkembangan soal larangan itu. Mudah-mudahan hari Senin (28/12), kita sudah mendapatkan kepastiannya," kata Sekretaris Panpel Persib, Budi Bram Rachman ketika dihubungi "GM", Jumat (25/12).

Dikatakan Budi, hingga Jumat (25/12), pihaknya juga belum menerima surat resmi larangan tersebut dari Muspida Kab. Bandung. "Sampai sekarang (kemarin petang, red), kita belum menerima surat resminya. Mungkin ada di bidang keamanan. Nanti akan saya cek dulu," kata Bram.

Seperti diberitakan "GM" sebelumnya, Panpel Persib berharap laga Persib kontra Persija tetap bisa dilaksanakan di Stadion Si Jalak Harupat. Meski demikian, mereka tetap menyiapkan tempat alternatif jika larangan Muspida Kab. Bandung itu tak bisa dinegosiasikan lagi.

Persib U-21

Sementara itu, adanya larangan terhadap laga Persib kontra Persija dari Muspida Kab. Bandung juga membuat manajemen tim Persib U-21 bertanya-tanya. Pasalnya, pada hari yang sama, Persib U-21 pun dijadwalkan harus menjamu Persija U-21 pada laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) U-21 di Stadion Si Jalak Harupat.

"Sejauh ini, kita belum berbicara dengan Panpel Persib soal nasib pertandingan Persib U-21, apakah terimbas oleh larangan terhadap Persib senior atau tidak," kata Wakil Manajer Persib U-21, H. Oce Permana yang dihubungi "GM" secara terpisah.

Oce berharap, baik Persib senior maupun Persib U-21 bisa tetap menjamu Persija di Stadion Si Jalak Harupat. "Kalaupun larangan terhadap Persib senior tetap diberlakukan, kita berharap Persib U-21 bisa tetap main di Bandung," kata Oce. (B.82)**

Sumber: Galamedia
By: BP
Read more >>

Pekan Depan Persib Dievaluasi

BLK. FACTORY,(GM)-
Manajemen klub Persib Bandung berencana melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja dan performa tim asuhan Jaya Hartono pada pekan depan. Namun, sejauh ini waktu pasti gelaran evaluasi itu masih belum ditetapkan.

Informasi bakal digelarnya evaluasi pada pekan depan itu didapatkan "GM" dari Manajer Tim Persib, H. Umuh Muchtar. "Mudah-mudahan evaluasi bisa kita lakukan pada minggu depan," kata Umuh ketika dihubungi "GM", Jumat (25/12).

Ketika ditanyakan apa materi evaluasi yang paling krusial dibahas, Umuh masih merahasiakannya. "Sebaiknya tunggu saja minggu depan," jawab Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) ini.

Kendati demikian, berdasarkan informasi yang didapatkan "GM" di lingkungan internal Persib, materi evaluasi kemungkinan besar bakal membahas masa depan pelatih Jaya Hartono serta kinerja para pemain, terutama yang dinilai belum juga memberikan kontribusi positif terhadap tim.

Usai kekalahan telak 0-3 dari Persema Malang, Rabu (23/12), Umuh juga tidak menyangkal kemungkinan evaluasi terhadap masa depan pelatih dan para pemainnya. Bahkan, secara terbuka Umuh sempat menyebut nama Cristian Gonzales yang penampilannya tetap mengecewakan meski sudah diberi kesempatan.

Skenario besar

Dari sebuah sumber di internal klub, "GM" juga sempat menangkap informasi sudah adanya sebuah skenario besar manajemen klub Persib menghadapi putaran kedua nanti, termasuk menyiapkan nama pemain calon pengganti penjaga gawang Sinthaveechai "Kosin" Hathairattanakool dan Suchao Nuchnum yang masa edarnya bersama Persib hanya sampai akhir Februari 2010.

Meski belum mengarah ke satu nama, sejumlah pemain berlevel bintang pun siap didatangkan pada putaran kedua nanti. Konon, konsorsium yang selama ini menopang pendanaan Persib sudah menyiapkan dana segar untuk kepentingan itu.

Selain menyangkut pencoretan dan penambahan pemain, sumber tersebut juga menyebutkan, manajemen klub, termasuk konsorsium juga dikabarkan bakal mengevaluasi kinerja pelatih, termasuk mencari calon penggantinya, jika hasil evaluasi memaksa adanya pergantian pelatih. (B.82)**

Sumber: Galamedia
By: BP
Read more >>

Produktivitas Gol Terburuk Sejak 2004

DI dalam skuad Persib Bandung Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010, ada dua nama striker yang masuk dalam peringkat 10 Besar pencetak gol terbanyak sejak era Liga Indonesia (LI) diputar pada tahun 1994.

Dia adalah Cristian Gonzales dengan koleksi 147 gol di posisi pertama dan Budi Sudarsono dengan 73 gol di peringkat 8. Di luar nama "El Loco" dan "Budigol", Persib juga masih punya nama Hilton Moreira yang sudah mengoleksi 45 gol di pentas LI/LSI.

Tapi keberadaan tiga bomber yang statistiknya tergolong "menakutkan" itu ternyata tidak membuat Persib menjadi tim yang produktif. Hingga laga ke-11, Persib baru mencetak 9 gol dan hanya 3 yang dihasilkan tiga striker tersebut; Hilton 2, Gonzales 1, dan Budi masih mandul.

Dengan 9 gol, artinya produktivitas gol Persib hingga laga ke-11 cuma 0,81 per laga. Angka produktivitas gol Persib itu merupakan yang terburuk sejak 2004.

Dibanding musim lalu, produktivitas gol Persib saat ini lebih mengkhawatirkan lagi. Musim lalu dalam 11 laga pembukanya, Persib yang sudah ditangani Jaya Hartono mampu mencetak 22 gol atau rata-rata 2 gol dalam setiap pertandingan.

Kalaupun ada sedikit perbaikan dibandingkan musim lalu, yaitu angka kebobolan yang lumayan menurun, meski tetap masih di level harus diperbaiki. Jika dalam 11 pertandingan awal musim lalu Persib sudah kebobolan 17 gol (1,54/laga), kali ini menurun hingga 12 gol (1,09/laga). (endan suhendra/"GM")**

Sumber: Galamedia
By: BP
Read more >>

Mumpung Masih Ada Kesempatan

Oleh: ENDAN SUHENDRA

MOMENTUM pergantian tahun, dari 2009 ke 2010, sepertinya akan menjadi saat yang tepat buat Persib Bandung untuk melakukan evaluasi besar-besaran. Lima kekalahan dari 11 laga yang sudah dimainkan Maman Abdurahman dan kawan-kawan di Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010, menjadi dalih kuat untuk mengoreksi seluruh kinerja tim. Bukan cuma kinerja pelatih, tapi juga performa pemain di lapangan.

Fakta, data, dan statistik menunjukkan, performa dan prestasi Persib dalam 11 laga awal LSI 2009/2010 ini menurun jika dibandingkan musim lalu, ketika tim kebanggaan bobotoh ini mengakhiri kompetisi di posisi ketiga. Padahal, target awal manajemen klub Persib pada musim ini adalah menjadi yang terbaik.

Jika target juara yang dicanangkan, dalam perjalanan menuju tahta juara itu, idealnya prestasi Persib harus lebih baik ketimbang musim lalu. Tapi kenyataan di lapangan ternyata berbanding terbalik. Torehan hasil yang diraih Persib dalam 11 laga awal, bahkan lebih buruk ketimbang musim lalu.

Pelatih Persib, Jaya Hartono dan seluruh anggota skuadnya berhak berdalih apa pun. Tapi fakta ini tak bisa disangkal. Hingga laga ke-11, Persib mencatat hasil 4 kali menang, 2 imbang, dan 5 kali kalah dengan poin 14. Musim lalu hingga pertandingan ke-11, Persib sudah mengoleksi 19 poin. Sebuah angka penurunan yang cukup tajam, bukan?

Kalaupun raihan poin dikomparasikan dengan raihan poin yang didapatkan Persib musim ini dengan lawan yang sama pada musim lalu, tetap saja ada penurunan. Hingga laga ke-11 ini, Persib mengalami defisit 2-4 poin jika dibandingkan musim lalu.

Musim ini Persib memang surplus tiga poin karena mampu mengalahkan Persijap Jepara di kandang (musim lalu seri) dan menahan Sriwijaya FC di Palembang (musim lalu kalah). Tapi kehilangan banyak poin saat memainkan laga tandang melawan Persiba Balikpapan, PSM Makassar (musim lalu imbang), Arema Malang (musim lalu menang), dan Persema Malang, satu dari empat tim pengganti tim yang degradasi PSMS Medan, Persita Tangerang, PSIS Semarang, dan Deltras.

Jika Persema dianggap sebagai pengganti tim yang degradasi, kegagalan dari "Laskar Ken Arok" itu memperbesar defisit poin Persib. Pasalnya pada musim lalu, kecuali PSMS yang bermain imbang, dari Persita, PSIS, dan Deltras, Persib meraih poin penuh dalam laga tandangnya.

Di luar jalur

Raihan 14 poin dalam 11 laga melemparkan Persib keluar jalur persaingan menuju juara, seperti yang diimpikannya selama ini. Sebab kalau dipersentasekan, raihan poin Persib itu hanya 42,42% dari nilai maksimal yang mestinya bisa diraih. Mengacu pada statistik musim-musim sebelumnya, sebuah tim juara raihan poinnya minimal di atas 58%.

Musim lalu, pada laga ke-11 Persib berada di jalur persaingan menuju juara. Persentase raihan poin Persib dari 11 laga awal berada di angka 57,75% (19 dari 11 laga).

Kompetisi memang masih sangat panjang. Masih banyak hal yang mungkin terjadi dalam 23 laga sisa Persib.

Jadi mumpung masih ada waktu dan kesempatan, segeralah mengevaluasi diri untuk melakukan pembenahan. Kalaupun jalan menuju tahta juara semakin terjal, setidaknya perbaikan di pengujung tahun 2009 ini bisa mengembalikan Persib ke jalur persaingan dan bisa mengakhiri kompetisi di posisi terhormat. **

Sumber: Galamedia
By: BP
Read more >>

Cristian Gonzales Memasuki Masa Sulit

STRIKER Persib, Cristian Gonzales sedang memasuki masa sulit. Penilaian terhadap seorang striker, bukan sekadar dari penampilan bagus di lapangan bisa lari ke segala arah tanpa lelah, tetapi cukup dari produktivitas gol.

Gonzales yang diharapkan bisa mempertajam lini depan Persib pada kompetisi 2009-2010, ternyata belum bisa berbuat banyak dari sebelas pertandingan yang dimainkan Persib. Pemain berusia 34 tahun ini, baru mencetak satu gol.

Beban Gonzales yang menyandang top scorer empat kali ini, teramat berat. Apalagi, setelah gagal mencetak gol dari penalti ketika melawan Pelita Jaya, dia mulai merasakan dalam masa yang sangat sulit.

Apakah ini pertanda naluri gol Gonzales mulai hilang dimakan usia? Masa sulit yang dialami seorang striker pernah menimpa pemain top dunia. Striker asal Ukraina, Andriy "Sheva" Shevchenko sedang bersinar di Liga Italia bersama AC Milan, langsung redup saat pindah ke Chelsea. Padahal, Sheva dibayar mahal saat pindah ke Chelsea.

Begitu juga dengan striker asal Brasil di Inter Milan, Adriano. Kariernya cemerlang pada awal saja, kemudian tidak lama kemudian menjadi redup hingga sekarang seperti Sheva.

Gonzales butuh dorongan motivasi dari pelatih, pemain, maupun bobotoh, untuk memulihkan kepercayaan dirinya. Akan tetapi, secara teknis di lapangan, pelatih dan pemain di level Liga Super, sudah tahu cara untuk "mematikan" seorang Gonzales. Parahnya lagi, serangan Persib selalu monoton terfokus pada dia, sehingga Gonzales begitu kesulitan mendapatkan bola di dalam kotak penalti. Terkadang, ketika dia dalam posisi bebas di depan gawang, tidak mendapat suplai bola, karena pemain lain lebih egois untuk menendang langsung.

Situasi sekarang sangat tidak menguntungkan bagi seorang Gonzales. Hanya dia yang bisa menjawab kondisi ini. Yang jelas pemain asal Uruguay itu butuh dukungan moril dari semua pihak. Jika tidak bisa memperbaiki diri, mungkin nasib Gonzales bakal sama seperti Sheva dan Adriano. (Irfan Suryadireja/"PR")***

Sumber: PR

By: BP

Read more >>

Konsorsium Akan Turun Tangan

BANDUNG, (PR).-
Hasil tidak memuaskan yang dicatatkan Persib Bandung setiap kali melakoni laga tandang Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010 membuat konsorsium yang menyokong pembiayaan skuad "Pangeran Biru" siap turun tangan. Konsorsium kini tengah melakukan investigasi untuk mengetahui faktor yang menghambat tim kebanggaan warga Jawa Barat tersebut mandek di awal musim kompetisi.

Persib saat ini tertahan di peringkat 12 klasemen sementara dengan raihan 14 poin saja. Dari total raihan tersebut hanya dua poin yang diperoleh dari laga tandang, sisanya hasil sapu bersih partai kandang.

"Bagi tim sekelas Persib, jelas itu sebuah masalah. Berbekal materi pemain yang baik, semestinya Persib bisa lebih dari itu. Kami pikir, pasti ada yang salah dengan tim, sehingga kami pun akhirnya harus turun tangan mencari tahu faktor penghambat itu, apa dan segera membereskannya," tutur Direktur Pengembangan PT Persib Bandung Bermartabat, Ari D. Sutedi, selaku perwakilan konsorsium. Ia menyampaikan pernyataan tersebut ketika dihubungi Jumat (25/12) malam.

Investigasi tersebut, tutur Ari, dilakukan secara menyeluruh. Konsorsium kini tengah meneliti secara detail setiap faktor yang terlibat dengan tim. Mulai dari porsi latihan yang diberikan, figur pelatih, hingga pemain. Pemain pun secara spesifik diteliti lini per lini.

Menurut Ari, yang terpantau sejauh ini, kelemahan Persib ada di lini belakang dan juga pemain yang bertugas melakukan penyelesaian akhir. Jika ternyata kedua faktor tersebut sudah terlalu sulit untuk dibenahi, bukan tidak mungkin akan dilakukan perombakan besar-besaran terhadap tim.

Sebelumnya, Manajer Persib Umuh Muchtar pun mengakui kemungkinan pihaknya melepas pemain yang tidak lagi dapat berkontribusi positif bagi tim. Terhadap mereka bisa saja dipinjamkan kepada tim lain atau bahkan langsung dijual. "Kami akan konsultasi terlebih dulu dengan pemain sebelum memutuskan. Tapi jika nantinya ada yang harus dilepas, tentunya akan ada juga yang masuk menggantikan. Saat ini pun kami sudah mengincar beberapa pemain yang dibidik," ucap Umuh tanpa merinci nama sang pemain.

Belanja pemain di masa rehat menjelang putaran kedua memang dimungkinkan. Konsorsium pun sudah memberikan lampu hijau. "Budget yang sudah kami alokasikan untuk Persib musim ini kan masih tersisa, jadi bisa digunakan untuk belanja pemain," ucap Ari lagi.

Pada dasarnya konsorsium memang menyetujui langkah belanja pemain ini demi terbentuknya tim yang lebih baik lagi. Sebab, konsorsium berambisi mengelola Persib secara profesional dan mempersiapkannya menjadi juara Asia dalam tiga atau empat tahun mendatang. Sebelum menatap level Asia, tentunya kapasitas Persib di skala nasional yang kini tengah menurun pun perlu dibenahi.

Meskipun saat ini langkah Persib masih tertatih-tatih dalam menapaki LSI 2009-2010, Ari merasa target juara masih realistis untuk dibidik. Peluang itu masih terbuka karena melihat statistik tim-tim peserta LSI lainnya pun tidak terlalu baik dalam rekor laga tandangnya.

Oleh karena itu, masih memungkinkan bagi Persib untuk mengejar ketinggalannya selama ini. Dengan catatan perombakan ke arah yang lebih baik dapat segera dilakukan.

"Mudah-mudahan hasil investigasi berikut keputusannya seperti apa bisa segera dihasilkan sebelum tahun berganti. Sebab, tim juga harus memiliki waktu yang cukup untuk bersiap menghadapi laga krusial melawan Persija nanti," ucapnya. (A-184) ***


Sumber: PR
By: BP
Read more >>

Persib Kalah Start

24 December 2009

Eka Ramdani (Tengah Persib)

KAMI memang kalah start. Mereka menekan sepanjang babak pertama. Pada liga ini semua tim memiliki kekuatan yang sama. Pada pertandingan ini, kami kehilangan sentuhan dan determinasi.

Airlangga (Striker Persib)

INI adalah pengalaman pertama saya sebagai starter. Sangat kecewa dengan hasil yang diraih. Mereka lebih punya motivasi karena tuan rumah. Teman-teman juga merasa lelah. Kami kecolongan di menit-menit awal dan ingin buru-buru membalas, tetapi gagal.

Robby Gaspar (Tengah Persema)

SAYA tahu Persib tim hebat. Mungkin julukan itu yang membuat beban buat Persib melawan kami. Saya senang bisa kembali menang di kandang dan membuktikan kami layak diperhitungkan.

M. Kamri (Tengah Persema)

PERSIB memang tim bagus. Di babak pertama, mereka tidak berkonsentrasi sehingga kami berhasil menekan lini pertahanan mereka. Namun, di babak kedua, Persib mulai menguasai permainan. Saya senang Persema bisa menang. (Windy Eka Pramudya/M. Gelora Sapta/"PR")***


Sumber: PR
By: BP
Read more >>

Suasana Kafe Menjadi Sunyi

SUASANA kafe Persib Jalan Sulanjana 17 Bandung, Rabu (23/12) sore itu lebih ramai dari biasanya. Sejak pukul 14.30 WIB, sebagian kursi telah terisi oleh bobotoh yang bermaksud menyaksikan siaran langsung pertandingan Persib melawan Persema Malang. Kebetulan, sore itu manajemen PT Persib Bandung Bermartabat, berkantor di gedung yang sama, menggelar acara nonton bersama yang baru kali ini diadakan.

Secara khusus panitia menempatkan dua layar lebar di bagian dalam dan luar kafe. Di beberapa sudut lainnya, tampak pula LCD TV dan televisi 14 inci untuk memanjakan perhatian penonton yang tidak jelas pandangannya ke layar lebar. Sebab, semakin sore, jumlah bobotoh yang bedatangan kian ramai. Ruangan kafe pun penuh sesak dibuatnya. Sebagian bobotoh yang datang dengan atribut Persib lengkap pun harus rela menonton sambil berdiri.

Laga yang dinanti-nanti itu pun akhirnya dimulai. Dengan semangat penuh, sekitar dua ratus bobotoh yang memadati kafe sore itu meneriakkan pekikan motivasi kepada Eka Ramdani dkk. Tepuk tangan sesekali meramaikan suasana, tiap kali kiper Persib Sinthaweechai "Kosin" Hathairattanakool menyelamatkan gawang yang dikawalnya atau ada pemain Persib yang memiliki peluang membobol jala gawang lawan. Saat Atep dilanggar lawan dengan keras, tanpa perlu komando, seruan "Woooo!" langsung diteriakkan dengan kompak.

Tak lama berselang, mereka dibuat terdiam manakala jala gawang Kosin dibobol Jairon saat pertandingan baru berjalan sembilan menit. Dalam keadaan tertinggal, teriakan-teriakan penyemangat tetap diserukan penonton, dengan harapan Persib dapat menyamakan kedudukan. Akan tetapi, lagi-lagi justru gawang Persib yang kembali kemasukan, kali ini lewat tandukan Pepito yang gagal dihalau Kosin.

Pada menit ke-42, semua penonton kompak berdiri merayakan bola sontekan Airlangga yang mendarat di gawang Persema. Siulan dan tepuk tangan membuat suasana makin ramai. Akan tetapi euforia tersebut tak berlangsung lama karena gol tersebut dianulir wasit. Seperti halnya penggawa Persib, bobotoh pun turut kecewa. Apalagi menjelang turun minum, Jairon kembali berhasil memaksa Kosin memungut bola dari gawangnya sendiri.

Walaupun tertinggal cukup jauh, optimisme bobotoh Persib dapat mengejar ketinggalannya tetap tinggi. Motivasi pun tetap mereka berikan tanpa henti. Akan tetapi, peluang demi peluang yang dimiliki selalu gagal dikonversi menjadi gol karena penyelesaian akhir yang tidak sempurna. Walhasil, sepanjang paruh babak kedua, penonton lebih banyak termangu sehingga suasana kafe pun mendadak sunyi. Sebelum pertandingan berakhir, beberapa bobotoh bahkan membubarkan diri lebih dulu karena laga memang usai dengan kekalahan telak Persib atas tuan rumah, tetap dengan skor 3-0. "Padahal sudah bela-belain bolos kuliah demi nonton bareng Persib di sini. Enggak tahunya hasilnya malah begini. Kalau saja gol Airlangga tadi tidak dianulir wasit, mungkin hasilnya akan beda karena pemain akan mendapat motivasi tambahan untuk mengejar," ucap Dwi Wahyu (18), mahasiswa Unikom, yang datang bersama dua temannya, Mujamil Guntur (18) dan Rian Hasan (18).

Kekecewaan yang sama dirasakan pula Tedi Setiadi (24). "Permainan Persib kali ini tidak bagus. Tapi kalah menang tetap Persib, pasti saya dukung," ucapnya.

Tedi boleh saja kecewa dengan hasil yang ditorehkan Persib, tapi ia tidak kecewa sudah menyempatkan waktunya menonton bersama bobotoh lain di Kafe Persib sore itu. "Nonton di sini emosinya lebih terasa dan atmosfernya beda. Serasa nonton langsung di stadion, tapi dipindah ke dalam ruangan tertutup," ucap karyawan swasta ini. (Riesty Yusnilaningsih/"PR")***


Sumber: PR
By: BP
Read more >>

Persib vs Persija tidak Mendapatkan Izin

SOREANG, (PR).-
Muspida Kab. Bandung menandatangani Kesepakatan Bersama untuk merekomendasikan agar pertandingan Persib melawan Persija, 9 Januari 2010, tidak dilakukan di Stadion Si Jalak Harupat. Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Dandim 006609 Cimahi Letnan Kolonel Arm. Jauhari Agus Suraji, Kajari Bale Bandung Yuqaiyum Hasib, Kapolres Bandung Ajun Komisaris Besar Imran Yunus, dan Bupati Bandung Obar Sobarna, di Bale Winaya Pemkab Bandung, Rabu (23/12).

Kapolres Bandung Imran Yunus mengatakan, pertandingan antara Persib dan Persija rawan terjadinya kericuhan. Hal itu didasarkan pada evaluasi pertandingan sebelumnya antara Persib dan Persija yang mengarah pada tindakan anarkistis.

"Ada oknum yang sempat merusak hingga anggota terkena lemparan batu. Kita tidak menginginkan lagi kejadian serupa terulang," ujar Imran.

Daya tarik pertandingan Persib dan Persija diperkirakan akan mengundang kedatangan bobotoh dari seluruh Jawa Barat yang diperkirakan berjumlah lebih dari 45.000 orang. Jumlah itu melebihi daya tampung stadion yang maksimal hanya bisa menampung 30.000 penonton.

Dalam Kesepakatan Bersama tersebut, disinggung mengenai evaluasi pertandingan sebelumnya yang menyebutkan perseteruan antara bobotoh dan Jakmania sudah taraf mengkhawatirkan, baik pada kesempatan tandang maupun kandang. Bahkan dari empat pertandingan Persib terakhir di Stadion Si Jalak Harupat, perilaku tidak terpuji dari oknum bobotoh telah menimbulkan kerusakan terhadap sarana dan prasarana stadion. Hingga kini belum ada pertanggungjawaban perbaikan dari Panpel Persib. Padahal, perbaikan kerusakan akibat gempa bumi sedang dilakukan sebagai persiapan Porda Jabar Juli mendatang.

"Begitu pula saat Persija dua kali bertanding di Stadion Si Jalak Harupat dengan kesebelasan lain, ada bobotoh yang tetap melakukan ancaman dan perusakan, apalagi ketika melawan Persib," kata Imran.

Untuk penetapan stadion mana yang nantinya akan digunakan dalam pertandingan tersebut, Imran mengatakan akan menyerahkan pada panpel pertandingan.

Sekretaris Panpel Persib Budhi Bram Rachman, mengaku belum menerima surat resmi perihal penolakan unsur Muspida Kab. Bandung tersebut. "Namun bukan berarti kami tinggal diam, walaupun informasi tersebut baru sebatas penyampaian secara lisan," ujar Budhi ditemui di Kantor PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) Jalan Sulanjana 17 Bandung, kemarin.

Budhi telah berkonsultasi dengan PT Liga Indonesia yang kemudian memberikan tiga opsi stadion yang dapat dipilih Persib jika keputusan akhirnya memindahkan gelaran partai kandangnya. Persib dapat memilih antara Stadion Gajayana Malang, Stadion Manahan Solo, atau Stadion Jatidiri Semarang.

Pemindahan partai kandang, disebut Budhi, akan membuat biaya penyelenggaraan pertandingan akan membengkak. Oleh karena itu, ia akan mencoba meyakinkan Pemkab Bandung supaya mengizinkan partai bergengsi tersebut tetap digelar di Stadion Si Jalak Harupat meski tanpa penonton.

"Namun, keputusan apa pun yang nantinya akan kami ambil, penolakan dari unsur Muspida Pemkab Bandung tersebut tetap merugikan, baik secara material maupun imaterial," kata Budhi lagi.

Pemasukan panpel jika menggelar partai kandang tanpa penonton pastinya akan hilang. Sementara bagi tim, mereka jadi tidak mendapat suntikan semangat dari bobotoh yang pasti ingin melihat Persib unggul telak dari musuh bebuyutannya itu

Ditemui terpisah, Manajer Persib H. Umuh Muchtar mengungkapkan, selama ini tidak pernah ada masalah dengan perizinan di Si Jalak Harupat. Menurut dia, alasan yang dikemukakan tidak masuk akal. Umuh menjamin 100 persen, saat laga kandang antara Persib dan Persija, tidak akan ada masalah.

Umuh mengungkapkan, pihak PT Liga dan PSSI juga tidak ada masalah dengan lokasi dan jadwal pertandingan tersebut. "Seharusnya, Muspida Kab. Bandung tidak perlu resah dengan membeludaknya jumlah penonton yang banyak. Harusnya mereka bersyukur, ini berarti panpel sukses menyelenggarakan pertandingan tersebut," kata Umuh, di Stadion Gajayana, Malang, kemarin.

Umuh mengemukakan, dirinya beserta manajemen Persib akan mengadakan pertemuan dengan Polres Bandung dan unsur terkait. Umuh tidak ingin, keputusan Polres Bandung ini ternyata disusupi oknum yang berkepentingan dan ingin merugikan Persib. "Selama kami menggelar laga kandang, tidak pernah ada pelanggaran yang kami buat. Kenapa untuk laga Persib melawan Persija kami tidak diizinkan pinjam Si Jalak Harupat? Saya akan segera menyelesaikan masalah ini karena saya menjamin penonton akan aman," ungkap Umuh. (A-175/A-184/A-187) ***


Sumber: PR
By: BP
Read more >>

Keteteran

APA jadinya kalau lini tengah "Pangeran Biru" tak diisi pemain yang satu ini? Sang penjaga sayap kiri Persib ini selalu tampil gemilang dan menunjukkan grafik performa yang selalu meningkat. Atep, disebut-sebut sebagai salah satu gelandang sayap Persib yang mumpuni dalam menyerang dan bertahan.

Puncaknya dia pernah menjebol gawang Persitara saat Persib menjamu tim tersebut, November lalu. Kepiawaiannya saat menggempur pertahanan lawan dari sektor kiri kerap merepotkan. Tak jarang, tendangan-tendangan kerasnya yang langsung menukik ke jala lawan membuat kaget penjaga gawang.

Selama Djarum Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010 bergulir, Atep menjadi satu-satunya pemain Persib yang tak pernah off. Ia selalu bermain full time, tanpa pernah diganti sekali pun pada paruh waktu pertandingan. Hal ini menunjukkan, sosoknya begitu dipercaya oleh Pelatih Jaya Hartono.

Begitu juga saat Persib dijamu Persema, di Stadion Gajayana Malang, Rabu (23/12). Kendati "Pangeran Biru harus kalah 0-3 dari "Laskar Ken Arok", penampilan Atep masih menunjukkan performa terbaiknya. Ia mengakui, Persib sudah keteteran sejak menit-menit awal babak pertama.

"Setelah ketinggalan 1-0, susah sekali bagi kami untuk keluar dari kotak sendiri. Pemain-pemain mereka lebih muda. Motivasi mereka juga lebih tinggi karena baru menang dari Sriwijaya FC," kata Atep.

Menurut pemain bernomor punggung tujuh ini, absennya Suchao Nutnum agak berpengaruh pada lini pertahanan Persib. Ia merasa kehilangan mitra untuk saling memberi umpan dan suplai bola ke penyerang. Atep mengungkapkan, sejak Suchao bergabung di Persib, dia merasa bisa saling mengisi.

Saat Suchao diputuskan tidak bisa memperkuat Persib pada laga kontra melawan Persema, Atep bertumpu kepada Cucu Hidayat. Namun, ternyata Cucu cedera di sela-sela pertandingan. "Saat Cucu diganti, saya merasa main jadi tidak maksimal," ujar ayah satu putri ini.

Atep menilai mobilitas gelandang Persib musim ini lebih cepat. Dia merasa, kerja tim serta kolektivitas sudah terbangun di lini tengah. Hal inilah yang menyebabkan barikade tengah Persib terlihat lebih hidup jika dibandingkan dengan lini depan.

Atep menilai, perlu ada perubahan strategi dalam tubuh "Pangeran Biru", terlebih jadwal kompetisi sangat padat. "Akan lebih bagus kalau lawan berbeda, strategi yang dipakai juga berbeda," ujar mantan pemain Persija ini.

Atep merasa bersyukur bisa dipercaya bermain full time selama LSI berjalan. Kepercayaan tersebut membuat jam terbangnya bertambah karena jika dibandingkan dengan musim lalu, Atep lebih sering duduk di bangku cadangan.

Ia mengaku, ketatnya jadwal kompetisi kerap membuat penampilannya tidak maksimal di setiap laga. Namun, dia tak akan pernah kehilangan semangat untuk membela Persib sampai ke tangga juara liga. Lanjutkan, Tep! (Windy Eka Pramudya/"PR")***


Sumber: PR
By: BP
Read more >>

Jaya Hartono Terancam

MALANG, (PR).-
Nasib Pelatih Jaya Hartono bersama Persib terancam berakhir. Hal itu setelah "Pangeran Biru" yang diharapkan bisa memberikan kado kemenangan akhir tahun 2009, justru dilibas Persema Malang 0-3 pada Kompetisi Djarum Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010, di Stadion Gajayana Malang, Rabu (23/12).

Penampilan Persib kemarin, merupakan yang terburuk dari sebelas pertandingan yang sudah dimainkan. Apalagi, pada babak pertama, Persib bermain tanpa pola dan lini belakang dengan mudah ditembus pemain Persema. Kerja sama juga hilang sehingga operan-operan pendek maupun panjang banyak yang salah sasaran.

Manajer Persib H. Umuh Muchtar mengungkapkan, setelah libur, akan melakukan evaluasi besar-besaran. Tak hanya pada jajaran pemain, tetapi juga pelatih. Ia mencontohkan, evaluasi yang akan dilakukan adalah terhadap lini depan Persib.

"Pemain sekelas Gonzales baru bisa membuat satu gol dari 11 pertandingan. Ada apa ini? Putaran pertama masih tersisa enam pertandingan lagi, kalau begini terus bisa bahaya," tutur Umuh kepada wartawan Pikiran Rakyat Windy Eka Pramudya dan M. Gelora Sapta seusai pertandingan, kemarin.

Menurut Umuh, evaluasi ini akan dilakukan sesegera mungkin. Bukan tidak mungkin akan terjadi perombakan besar-besaran pada tubuh Persib.

Terkait dengan hasil pertandingan kemarin, Umuh menyatakan, kekalahan ini adalah yang terburuk dan menyakitkan. Ia menyayangkan, para pemain Persib terlambat panas. Terlebih setelah kecolongan 0-1, mental skuad "Pangeran Biru" langsung jatuh. Ia juga mengkritik kembali lemahnya sektor belakang Persib.

"Sejak start, mereka (Persema) sudah bermain menekan dengan kecepatan tinggi. Sebetulnya kami ada kesempatan di babak kedua, tetapi selalu gagal di penyelesaian akhir. Pertahanan Persib sudah keteteran sejak babak pertama," kata Umuh.

Sementara itu, Pelatih Jaya Hartono menyatakan, salah satu penyebab kekalahan timnya kali ini adalah pincangnya lini tengah akibat ditinggal Suchao Nutnum. Suchao yang tak bisa diturunkan karena dibekap cedera, membuat barikade pertahanan "Pangeran Biru" porak-poranda.

Menurut Jaya, absennya pemain asal Thailand itu sangat memengaruhi performa Eka Ramdani dkk. secara keseluruhan. "Suchao diandalkan karena dia pemain yang bertahan dan bisa penyerang. Tadinya saya bertumpu pada Cucu Hidayat untuk mengisi posisi Suchao, tetapi ternyata Cucu cedera di tengah-tengah pertandingan," ucap Jaya.

Jaya mengakui, dirinya tidak mengantisipasi bola-bola jauh yang selalu dimainkan dua pemain Persema, Seme Patrick dan Brima Pepito. Selain itu, hujan deras yang mengguyur sepanjang babak pertama juga memengaruhi timnya. "Lapangan basah menjadi sedikit bahaya bagi tim. Banyak bola yang slip dan tidak bisa dibawa dengan baik," ucap Jaya.

Pelatih Persema Subangkit mengatakan, timnya memang sedang berada dalam kondisi sangat baik. Sebelum bertanding, dia menekankan timnya harus menang. Ia mengaku, cukup bertumpu pada Siswanto dan Jairon Feliciano. "Kami bermain cepat di babak pertama, tetapi sengaja menurunkan tempo di babak kedua. Ini merupakan strategi untuk menyimpan energi," kata Subangkit.

Gol pertama Persema tercipta pada menit ke-9 oleh Jairon Feliciano. Gol kedua pada menit ke-22 oleh striker Brima Pepito. Sementara gol ketiga tercipta melalui tendangan keras dari luar kotak penalti yang dilakukan Jairon menjelang turun minum.

Pada laga kali ini, dua pemain Persib diganjar kartu kuning, yaitu Gilang Angga pada menit ke-43 dan Hariono pada menit ke-88. Sementara di kubu Persema, wasit menjatuhkan kartu kuning pada Bima Sakti di menit ke-7 dan Seme Patrick di menit ke-69.***


Sumber: PR
By: BP
Read more >>

Persib Salah Strategi?

23 December 2009
BANDUNG - Persib Bandung memang harus menelan kekalahan pahit 3-0 dari lawannya Persema Malang, Rabu (23/2/2009) sore. Ini tentu adalah kekalahan telak bagi Maung Bandung. Artinya, Maman Abdurahman dkk harus rela dengan kenyataan menutup akhir tahun dengan kekalahan.

Uniknya, arsitek Persib Bandung Jaya Hartono memasang Airlangga Sucipto sebagai striker starter berduet dengan Christian Gonzales. Pemain yang akrab disapa Ronggo ini menggantikan Hilton Moreira yang absen karena kartu merah saat laga kontra Arema Malang belum lama ini.

Beberapa pihak memang terlihat kaget dengan pola yang diterapkan pelatih ini. Sebab, striker asal Jakarta tersebut bisa dikatakan hampir tidak pernah dipasang sejak babak awal. Kalaupun dimainkan, Ronggo biasanya menjadi pelapis striker yang ditarik keluar.

Harus diakui, permainan anak-anak Maung Bandung, kemarin, justru tidak lebih baik dari laga sebelumnya. Ketidakhadiran Hilton dan Suchao Nutnum memang terbukti memengaruhi agresivitas penyerangan yang dilakukan Eka Ramdani dkk. Alhasil, kiper Thailand Sinthaveechai “Kosin” Hathairattanakool terpaksa memungut bola dari gawangnya sebanyak tiga kali.

Beberapa Bobotoh setia Persib memang mengaku kaget dengan permaian Persib, kemarin. Zaelani, 31, misalnya. Bobotoh setia asal Padasuka, Kota Bandung ini mengaku apa yang diterapkan pelatih kurang tepat. Selama ini, dia menilai, jika seorang Ronggo dipasang sebagai starter, biasanya serangan yang dilakukan sulit untuk membentuk sebuah pola yang baik.

“Kalau mau jujur, saya melihat skill seorang Airlangga memang bagus. Dia bisa mendobrak pertahanan lawan. Beberapa kali dia memang sempat memecah kebuntuan Persib pada menit-menit akhir. Tapi, ada semacam ciri khas jika dia dimainkan sejak awal. Biasanya, pola permainan Persib menjadi blunder. Lihat saja buktinya sekarang,” papar Zaelani.

Pria yang setia memantau Persib sejak 10 tahun silam ini mengaku, Persib memang dihadapi pada situasi dilematis. Sebab, berkaca pada laga kemarin, tanpa Hilton, serangan Maung Bandung justru mentah sebelum melewati kotak pinalti lawan. Tapi, duet Budi-Gonzales pun dinilainya belum tentu efektif. “Sebab, Gonzales saja baru mencetak satu gol. Budi apalagi, dia belum bisa cetak gol sama sekali,” jelasnya.

Bobotoh lainnya Kusnadi, 34, menilai Persib saat ini justru pada taraf yang memprihatinkan. Sebab, sudah dipastikan jika tanpa seorang Suchao, serangan yang dibangun Maung Bandung melempem. Sejak awal, dia menyesalkan kenapa jajaran pelatih tidak mencari seorang playmaker sekelas Lorenzo Cabanas. “Kalau masih memakai formasi yang ada, mutlak bagi Persib memakai playmaker. Coba lihat, El Loco saja mandul. Termasuk Eka Ramdani saja terlihat seakan tidak punya rekan,” bebernya.

Lebih lanjut, Bobotoh asal Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ini justru sangat mengkhawatirkan jika Persib nanti ditinggal Suchao dan Kosin. Menurut dia, sebaiknya jajaran pelatih fokus memainkan para pemain pelapis. Selama ini, berdasarkan pantauan dan informasi yang didapatnya dari media, pelatih memang terlihat sulit memberikan kepercayaan kepada para pemain pelapis.

“Makanya Airlangga terlihat masih canggung, karena dia jarang dimainkan. Lihat saja Atep. Pada musim lalu jarang dimainkan. Sekarang terus main tanpa henti, dan hasilnya dia maksimal. Wildansyah juga begitu kemarin. Ini pekerjaan rumah bagi pelatih. Kalau begini terus, Persib akan menghadapi laga berat setiap kali laga,” bebernya. (msy)

Sumber: Okezone
By: BP
Read more >>

BELAJAR DARI KEKALAHAN SRIWIJAYA FC

Oleh RISNANDAR SOENDORO

LEPAS dari dianulirnya gol Cucu Hidayat karena dianggap offside dan kartu merah Hilton Moriera, sangat disayangkan karena Persib gagal meraih kemenangan tandangan pertama melawan Arema Indonesia, Sabtu (19/12). Walau tidak tampil sebagus di Palembang ketika melawan Sriwijaya FC, Persib sukses meredam ambisi target tiga angka tuan rumah.

Sayang memang, peluang baik meraih angka maksimal, sekaligus menaikkan posisi Persib di klasemen, belum bisa diwujudkan. Dan kita, para bobotoh, jelas amat berharap pasukan Jaya Hartono mampu memberikan yang terbaik saat dijamu Persema, Rabu sore ini. Apalagi kalau bukan sebuah kemenangan!

Hal itu bukan sesuatu yang mustahil. Memang benar Persema sama sekali bukan tim abal-abal. Akan tetapi, dari segi teknis bermain, mereka masih sedikit di bawah Arema Indonesia. Sama mengandalkan kolektivitas dan semangat bertanding, paling tidak sistem pertahanannya sering menyisakan lubang. Begitu juga pola dan daya serang mereka, saya berani mengatakan, asal para defender Persib tidak melakukan kesalahan fatal, relatif tidak ada pemain Persema yang perlu ditakutkan. Belajarlah dari kesalahan Sriwijaya FC itu kunci utamanya. Terutama coba (ingin) memainkan sepak bola indah dan sok text book. Seperti kala nyaris dikalahkan Persib, belakangan ini para pemain Sriwijaya FC terkesan kuat ingin mempertontonkan sepak bola indah dan menghibur.

"Text book football"

Memainkan tempo secara berlebihan dengan memainkan sepak bola posisi (possession-football). Layaknya tim sarat bintang. Apalagi jika mereka tengah merasa di atas angin, saya yakin pada dasarnya Jaya Hartono seorang pragmatis. Dia juga selalu serius dan fokus setiap menghadapi pertandingan. Sekadar contoh, lihat misalnya, betapa Jaya lebih suka menurunkan the winning team daripada melakukan rotasi. Bahkan menghadapi kualitas lawan yang di atas kertas di bawah Persib. Kecuali jika ada pemain bermasalah, dilanda cedera atau terkena hukuman kartu.

Begitu juga lawan Persema sore ini, minus Hilton yang terkena kartu merah dan mungkin Sunchao yang masih cedera, saya kira Persib tetap akan tampil dengan komposisi standar. Trio belakang kembali di isi Maman-Nova-Rene, Atep-Gilang (sayap), Hariono-Eka-Cucu (center midfield), serta duet Gonzales-Budi plus Airlangga sebagai cadangan. Hanya apakah Jaya Hartono akan meminta para pemainnya langsung meladeni permainan terbuka tuan rumah atau tidak. Artinya, tampil tak kalah agresif sesuai karakter asli Persib, itulah yang menarik untuk kita tunggu. Atau seperti ketika lawan Sriwijaya FC dan Arema, bermain aman dulu, kemudian pelan-pelan coba membuat inisiatif?

Saya sendiri berharap sekali ini Persib jangan terlalu memikirkan apa yang akan dilakukan tuan rumah Persema. Yang penting tetap fokus dan sampai batas tertentu, jangan ragu menerapkan strategi meraih kemenangan. Dengan kata lain walau bermain tandang, lupakan konsep bermain defensif plus counter-attack. Kalau perlu rebut inisiatif dan bikin lawan terkejut, dengan cara langsung menekan.

Terakhir saya ingin mengutip kata-kata supermaestro sepak bola dunia Sang Kaisar Franz Beckenbauer: dalam permainan sepak bola tidak ada yang lebih penting, kecuali sebuah kemenangan. Jadi bermainlah hanya untuk meraih kemenangan! ***

Sumber: PR

By: BP

Read more >>

YAKIN BISA MENANG

Atep (Tengah Persib)

PERSEMA punya Siswanto yang pasti diberi tugas untuk menjaga saya. Biar bagaimanapun, sebagai mantan pemain Persib, dia (Siswanto) pasti tahu kelebihan dan kelemahan Persib. Akan tetapi, hal tersebut tidak menjadi masalah bagi saya. Saya siap menghadapi siapa pun, tidak hanya Siswanto. Kondisi Persib sedang baik, saya optimistis bisa menang.

Gilang Angga (Tengah Persib)

JIKA dibandingkan dengan Arema Malang, materi pemain Persema lebih bagus. Akan tetapi, Persema lemah pada kolektivitas. Ini yang harus kami manfaatkan agar bisa memenangi pertandingan. Pada dasarnya kami semua siap untuk bertanding. Walaupun ada dua pemain inti yang absen, ini tidak akan memengaruhi kami. Saya percaya teman-teman punya motivasi tinggi untuk menang.

Siswanto (Tengah Persema)

WALAUPUN saya pernah bergabung di Persib, saya akan tetap bermain secara dengan profesional. Tim ini (Persema) juga tidak bertumpu pada saya untuk menekan kekuatan mereka. Ada kemungkinan saya akan berhadapan dengan Atep, saya akan bermain sewajarnya. Saya akui, Persema butuh kerja sama antarpemain agar bisa menang. Kedua tim sama-sama memiliki peluang untuk merebut poin penuh.

Bima Sakti (Gelandang Persema)

SAYA akui, Persib merupakan tim bagus dengan sederet pemain yang berkualitas. Kami harus bermain maksimal agar bisa kembali memetik kemenangan di kandang. Saya tidak mendapat instruksi khusus untuk menjaga salah seorang pemain Persib karena semua memang harus diwaspadai. (Windy Eka Pramudya/M. Gelora Sapta/"PR")***

Sumber: PR

By: BP

Read more >>

AYO, BUKTIKAN!

MINIMNYA jumlah gol yang dicetak para striker Persib selama Djarum Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010 bergulir, menjadi tanda tanya besar yang sering ditujukan pada tim ini. Selama sepuluh kali menjalani pertandingan, baik tandang maupun kandang, jajaran lini depan "Pangeran Biru" dinilai belum menunjukkan performa terbaik mereka.

Dari empat striker yang dimiliki Persib, mereka rata-rata baru menjaringkan satu gol. Hilton Moreira menjadi pencetak gol terbanyak dengan dua gol. Cristian Gonzales serta Airlangga Sucipto, masing-masing menjaringkan satu gol, sedangkan Budi Sudarsono belum bisa menjebol gawang siapa pun.

Kebuntuan ini, setidaknya dijanjikan akan diselesaikan oleh Airlangga. Ia berjanji akan mengakhiri musim kering gol Persib saat menghadapi Persema Malang di Stadion Gajayana Malang, Rabu ini.

"Kalau memang saya dipercaya oleh pelatih untuk menggantikan Hilton yang absen, saya akan berjuang habis-habisan. Saya ingin mencetak gol untuk kemenangan Persib di kandang lawan. Bukan hanya satu gol, tapi tiga gol," ujar Airlangga seusai uji coba lapangan, di Stadion Gajayana Malang, Selasa (22/12).

Menurut dia, melihat pertandingan Persema melawan Sriwijaya FC, Minggu (20/12), dirinya yakin bisa memanfaatkan kelemahan lini belakang Persema. Ia memaparkan, saat menghadapi Sriwijaya, Persema sangat memanfaatkan lebar lapang.

Unggulnya kedua sayap Persema sering kali merepotkan pertahanan Sriwijaya. Hal ini juga terjadi di lini pertahanan. Akan tetapi, hal ini menjadi peluang bagi penyerang Persib untuk melakukan penetrasi ke daerah pertahanan Persema.

"Banyak ruang-ruang kosong karena pemain belakang mereka juga sering bermain terbuka. Itu kesempatan bagi penyerang untuk masuk ke jantung pertahanan mereka dan mencetak gol," tutur pemain bernomor punggung sembilan ini.

Ronggo, panggilan Airlangga, mengakui, jika dibandingkan dengan Arema, Persema lebih impresif. Pergerakan pemain Persema sangat cepat, sehingga pertandingan sore ini pun diperkirakan akan lebih berat dibandingkan dengan saat menghadapi Arema. Akan tetapi, menurut dia, jika Persib bisa memenangi pertarungan di lini tengah, suplai bola ke penyerang pun akan lebih banyak.

Sementara itu, Budi Sudarsono juga menyatakan siap untuk membuktikan diri dengan membuat gol. Pada liga musim ini, banyak peluang yang gagal dimanfaatkan oleh striker timnas tersebut. Menurut pemain bernomor punggung 13 ini, dirinya hanya menunggu momen saja untuk bisa membuat gol.

Pelatih Jaya Hartono menilai, Airlangga memang cukup bagus pada latihan dan game internal yang telah digelar. Penampilan Airlangga terus menunjukkan peningkatan. Selain memuji Airlangga, Jaya sempat melontarkan pujian kepada Budi Sudarsono yang baru bergabung setelah absen melawan Arema. "Meski baru bergabung latihan, Budi juga cukup baik. Ia tetap fit meski beberapa hari tidak latihan," kata Jaya.

Jaya mengaku, belum bisa memastikan siapa yang akan tampil saat menghadapi Persema hari ini. Menurut dia, semua pemain siap dan berpeluang untuk main untuk menggantikan Hilton Moreira yang absen akibat sanksi kartu merah.

Persib memang masih memiliki tiga striker andal, yaitu Cristian Gonzales, Budi Sudarsono, dan Airlangga. Tinggal bagaimana kejelian Jaya menerapkan strategi di lini depan untuk menghadapi "Laskar Ken Arok" dan sukses menjawab tanda tanya terkait minimnya jumlah gol yang dilesakkan para strikernya.

Kami tunggu janji golmu ! (Windy Eka Pramudya/"PR")***

Sumber: PR

By: BP

Read more >>

Nonton Bareng Ajang Silaturahmi Bobotoh

BANDUNG, (PRLM).- Manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) tak pernah berhenti berinovasi untuk terus menghasilkan pemasukan dana tambahan demi membiayai operasional skuad "Pangeran Biru". Inovasi paling baru yang
resmi diluncurkan pada Rabu (23/12) ini ialah menggelar acara nonton bersama laga tandang Persib yang kali ini akan mempertemukan "Pangeran Biru" dengan Persema Malang.

Direktur Marketing PT PBB Veby Permadi mengatakan, selain merupakan bentuk silaturahmi antara PT PBB dan seluruh bobotoh Persib, juga menawarkan suasana menonton siaran langsung pertandingan Persib dengan atmosfer yang berbeda dengan menggelarnya di Cafe Persib, Jalan Sulanjana 17 Bandung.

"Daripada nonton sendiri di rumah masing-masing, lebih baik bersama-sama," ucapnya. Bagi PT PBB sendiri kesempatan ini dapat menjadi ladang bisnis sampingan yang cukup menggiurkan keuntungannya. Namun, keuntungan yang sama pun akan ditawarkan kepada bobotoh yang datang.

Veby menjelaskan, bobotoh yang berminat menonton bersama akan diminta membayar sebesar Rp 30.000,0. Harga tersebut sudah termasuk soft drink dan satu menu makanan pilihan. Selain itu, mereka juga berhak mengikuti doorprize berhadiahkan barang-barang menarik, seperti dua unit tape, satu handphone, serta dua helm full face.

Lebih lanjut Veby mengatakan, PT PBB berencana menggelar acara seperti ini secara rutin. Acara nonton bareng pertandingan Persib melawan Persema sore nanti merupakan simulasi awal untuk mempersiapkan acara serupa kala Persib menjamu Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat, 9 Januari mendatang.

"Tentu tidak semua bobotoh dapat tertampung di stadion karena kapasitas yang terbatas. Mereka yang tidak kebagian karcis tapi tetap ingin menonton beramai-ramai dapat langsung datang ke Cafe Persib," katanya.

Untuk penyelenggaraan perdana, PT PBB membatasi hanya dua ratus bobotoh yang dapat turut berpastisipasi dalam acara ini, karena harus menyesuaikan dengan kapasitas kafe. Tawaran ini terbuka untuk umum dan mereka yang berminat dapat langsung menyambangi Cafe Persib mulai pukul 14.30 WIB. (A-184/A-147)***

Sumber: PR
By: BP
Read more >>

Suchao Nutnum Harus Istirahat Sepekan

22 December 2009

Suchao Nutnum Harus Istirahat Sepekan
Gelandang enerjik Persib Bandung, Suchao Nutnum, mengalami cedera cukup serius dimana jaringan ikat kaki kanan yang berada di bawah mata kaki bagian dalam putus usai melawan Arema Indonesia, Sabtu (19/12) lalu.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter tim, pemain asal Thailand itu akan pulih seminggu kemudian. Cedera itu disebabkan akibat benturan keras dengan pemain Arema, meski Suchao telah menggunakan pelindung yang cukup tebal.

"Idealnya Suchao baru akan pulih sepekan. Tetapi akan kita upayakan agar bisa pulih secepatnya," ujar dokter tim Persib, dr. Rafi Ghani, usai memeriksa Suchao di kamarnya di Hotel Regent Park Malang, Minggu (20/12).

"Untuk membantu proses penyembuhan, saya akan memberikan Voltaren inject dalam tiga hari ke depan dan Suchao pun harus menjalani terapi,' lanjutnya.

Selain Suchao, satu pemain juga ikut menyusul yakni Hariono. Namun punggawa Timnas Indonesia itu hanya mengalami cedera kecil saja karena sempat menghindar sehingga benturannya tak terlalu keras.

"Hariono hampir saja cedera berat kalau tidak menghindar. Mungkin karena memang sudah terbiasa bermain keras," ungkap dr. Rafi lagi.

Jika Sucaho dipastikan absen saat Persib melawat ke markas Persema Malang, Rabu (23/12) nanti, Hariono kemungkinan bisa tampil.

Sumber: BolaIndo
By: BP
Read more >>

Persib Mengumbar Optimisme


IMAM CAHYADI/GM
KIPER Persib, Sintawechai Hatairattanakol, berusaha menahan laju bola tendangan Wildansyah saat latihan di Lapangan TNI AL Malang, Senin (21/12).
MALANG,(GM)-
Meski menganggap lebih berat daripada saat melawan Arema Malang, Persib Bandung tetap bertekad meraih poin saat menghadapi Persema Malang di Stadion Gajayana Malang, Rabu (23/12) besok. Pertandingan melawan Persema pun diperkirakan akan lebih menarik dari pertandingan sebelumnya.

"Melawan Persema kemungkinan akan lebih menarik. Mereka bermain cepat dan tidak terpatron pada pola yang telah disiapkan pelatih sebelumnya. Pemain mereka sering bergerak bebas dan tak beraturan. Itu yang akan membuat menarik," ujar pelatih Persib

Bandung, Jaya Hartono kepada wartawan "GM", Brilliant Awal dan Imam Cahyadi, usai latihan di Pangkalan TNI AL Malang, Senin (21/12).

Jaya menyatakan, penilaian tersebut dilontarkan setelah ia melihat pertandingan Persema kontra Sriwijaya FC, Minggu (20/12). Kemenangan Persema atas Sriwijaya karena para pemain Persema lihai memanfaatkan konsentrasi para pemain Sriwijaya yang hanya terfokus pada striker Persema, Brima Pepito. Sedangkan sayap Persema dibiarkan bebas bergerak. "Kita tidak ingin seperti itu. Jika Persema tetap bertanding dengan pola yang sama, maka pertandingan melawan kami akan seru," kata jaya.

Menyangkut absennya dua pilar Persib, Hilton Moreira dan Suchao Nuchnum, Jaya tidak mempersoalkannya. Bahkan Jaya optimis bisa mengatasi Persema. Posisi striker diserahkan pada Budi Sudarsono, Airlangga, dan Cristian Gonzales. Sementara Cucu Hidayat bisa diturunkan untuk mengisi posisi Suchao. Cucu akan difokuskan untuk gelandang serang. Gelandang bertahan akan tetap dipercayakan pada Hariono.

Hal itu setidaknya tergambar dalam latihan yang dilakukan Persib, sore kemarin. Cucu dan Hariono dicoba saling berhadapan dalam game internal. Cucu beberapa kali melakukan serangan untuk membantu Atep dan Eka Ramdhani. Hariono beberapa kali tampak bertarung dengan Cucu.

"Anak-anak enjoy saat latihan dan saat game internal tadi. Mereka juga kompak. Saya ingin mereka mempertahankan ini agar bisa meraih hasil maksimal," ujarnya.

Pada game internal yang berlangsung selama 25 menit, Jaya memang sengaja menaikkan frekuensi latihan. Hal ini dimaksudkan agar para pemainnya tidak kaget saat uji coba lapangan yang akan dilaksanakan, Selasa (22/12).

"Sengaja saya naikkan intensitas latihannya agar anak-anak tidak terlalu kaget saat latihan uji coba lapangan besok. Besok (hari ini, red) latihan akan lebih ditingkatkan," ujar mantan pemain timnas Indonesia ini. **

Sumber: Galamedia
By: BP
Read more >>

Bobotoh Siap Birukan Gajayana

MALANG,(GM)-
Untuk memberikan dukungan kepada tim kesayangannya, Persib Bandung, sedikitnya 400 bobotoh akan berangkat ke Malang, hari ini (Selasa, 22/12). Mereka akan berangkat menggunakan kereta api (KA) Pasundan dan bus.

Para bobotoh yang menggunakan KA Pasundan diperkirakan akan mencapai 300 orang. Mereka menggunakan tiga gerbong KA menuju Jombang, kemudian dilanjutkan menuju Malang. Sedangkan bobotoh yang menggunakan bus akan berangkat petang ini (Selasa, 22/12), setelah berkumpul di Stadion Persib, Jln. Ahmad Yani Bandung.

"Kita memang akan berangkat bersama dengan teman-teman yang lain menggunakan kereta api dan bus," kata koordinator bobotoh, Boseng ketika dihubungi "GM", Senin (21/12).

Menurutnya, sebelum berangkat ke Malang, bobotoh juga telah berkoordinasi dengan pendukung Persema Malang, Ngalamania. Mereka siap menyambut kedatangan para bobotoh.

"Kita sudah menghubungi mereka. Dan mereka akan menfasilitasi para bobotoh," tutur Boseng.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Persema Malang, Sapto mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan tribun khusus untuk memberikan dukungan saat pertandingan nanti.

"Kalau mereka datang dan hadir di stadion, kita akan tempatkan di tribun selatan atau timur. Itu tidak masalah," katanya kepada "GM".

Panpel juga akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengawal mulai dari kedatangan di Stasiun Malang, menuju stadion hingga kepulangan para bobotoh kembali ke Bandung. "Kita akan berusah pertandingan berjalan tertib," kata Sapto. (B.98)**

Sumber: Galamedia
By: BP
Read more >>

Ambisi Airlangga!

MALANG,(GM)-
Striker Persib Bandung, Airlangga Sucipto berambisi ingin memecah paceklik gol Persib Bandung saat menghadapi Persema Malang di Stadion Gajayana Malang, Rabu (23/12).

"Kalau memang nanti dipercaya pelatih untuk menggantikan Hilton saya akan berjuang habis-habisan. Saya ingin mencetak gol untuk kemenangan Persib di kandang lawan. Bukan hanya satu gol, saya inginnya tiga gol," ujar Airlangga kepada wartawan Galamedia, Brilliant Awal dan Imam Cahyadi, usai latihan di Pangkalan TNI AL Malang, Senin (21/12).

Menurutnya, melihat pertandingan Persema Malang kontra Sriwijaya FC, minggu lalu, dirinya yakin bisa memanfaatkan kelemahan lini belakang Persema.

"Banyak ruang kosong karena pemain belakang mereka juga sering bermain terbuka. Itu kesempatan bagi penyerang untuk masuk ke jantung pertahanan mereka dan mencetak gol. Itu juga yang akan saya lakukan jika memang diberi kesempatan," kata Ronggo, sapaan akrab Airlangga.

Ia mengakui, Persema Malang memang lebih impresif dibandingkan Arema Malang. Pergerakan pemain Persema sangat cepat. Sehingga pertandingan nanti diperkirakan akan lebih berat dibandingkan saat menghadapai Arema.

Namun jika Persib bisa memenangkan pertarungan di lini tengah maka suplai ke penyerang pun akan lebih banyak.

Pada latihan kemarin, Ronggo beberapa kali mecetak gol saat Persib melakukan game internal. Hal itu pun diakui Jaya Hartono. Menurutnya, Airlangga memang cukup bagus dalam latihan kemarin. Penampilannya pun terus menunjukkan peningkatan.

"Tadi saat latihan Airlangga memang cukup bagus. Gerakannya sangat cepat," katanya.

Jaya juga sempat melontarkan pujian kepada Budi Sudarsono. **

Sumber: Galamedia
By: BP
Read more >>

Rasa Nyeri Suchao Berkurang

MALANG,(GM)-
Menjelang pertandingan melawan Persema Malang, Rabu (23/12), tim Persib mulai berlatih di Lapangan Pangkalan TNI AL Malang, Senin (21/12). Maman Abdurrahman dan Budi Sudarsono pun sudah kembali bergabung bersama tim. Sedangkan Suchao Nutnum yang tengah diselimuti cedera hanya jalan-jalan mengelilingi lapangan. Sementara Hilton Moriera yang menjalani sanksi kartu merah tidak tampak dalam latihan tersebut.

Terkait kondisi Suchao, dokter tim Persib, dr. Rafi Ghani mengungkapkan, rasa nyeri dari kaki kanan Suchao yang cedera sudah mulai berkurang dan berkurang bengkaknya. Namun demikian ia akan melakukan terapi lanjutan dengan analgetic antinyeri dan anti-implamasi agar tidak terjadi infeksi.

"Kepastiannya besok (hari ini, red), tapi kalau melihat bengkak engkel kaki kanannya sudah mulai mengecil," katanya.

Seperti laporan wartawan Galamedia Brilliant Awal dan Imam Cahyadi, ketika yang lain menjalani latihan fisik dan game internal, pemain asal Thailand tersebut hanya duduk di sisi lapangan dan mendapat perawatan dari dr. Rafi Ghani dan masseur Wara Muharam.

Meski dua pilar Persib, Hilton Moreira dan Suchao Nutnum absen, pelatih Persib, Jaya Hartono mengaku tidak menjadi masalah.

Untuk posisi striker, masih bisa memilih antara Budi Sudarsono, Airlangga, dan Cristian Gonzales. Sementara untuk posisi yang ditinggal Suchao, pelatih akan menurunkan Cucu Hidayat.

"Cucu akan difokuskan untuk gelandang serang. Sementara gelandang bertahan akan tetap dipercayakan pada Hariono," paparnya. **

Sumber: Galamedia
By: BP
Read more >>
 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger